CELI versi 2. |01|

17.8K 1.8K 175
                                    

Selamat membaca🤗

Kalau ada typo jangan lupa di tandain😪

☘️☘️☘️

Liyana pikir, ia akan langsung di lemparkan kedalam kobaran api setelah menemui ajalnya. Tapi siapa yang akan menyangka dirinya malah bereinkarnasi menjadi bayi mungil seperti sekarang?

Sudah lima bulan lamanya Liyana tinggal di rumah megah bak istana ini. Yang dilakukannya hanya makan tidur, makan tidur, makan tidur. Sampai sampai Liyana takut dirinya akan berubah menjadi bayi gajah yang sangat gemuk.

Bagaimana tidak? Keluarga ini sangat memanjakannya. Mereka melimpahkan begitu banyak kasih sayang yang sebelumnya tak pernah Liyana dapat di kehidupan yang lalu.

Liyana begitu bahagia tinggal disini dengan kehidupan baru. Keluarga baru, lingkungan baru, dan nama baru. Kalian ingin tahu siapa namanya didunia ini?

Liana celiyara Bramata.

Sedikit miriplah dengan namanya di kehidupan lalu. Tak apa apa, namanya juga bagus. Tapi ketika mengingat namanya di kehidupan lalu, dirinya malah jadi teringat kepada Lani. Satu satunya orang yang sangat peduli padanya. Satu satunya orang yang menginginkan dirinya agar tetap hidup.

"Coba kamu gendong. Pelan pelan."

Wajah Liyana berubah menjadi tak berekspresi. Perasaanya tak enak.

Dan benar saja. Kakinya sebelah diangkat hingga tubuhnya melayang dengan bagian kepala yang mengarah ke lantai.

"Bukan begitu Rion!"

Tubuhnya langsung di angkat dan di dekap oleh seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik di usianya yang hampir menginjak kepala empat.

Bagus, neneknya ini tidak pernah mengecewakan.

"Lihat gimana cara Mami ngegendong dia!"

Bokongnya di tepuk tepuk oleh Riana sang Nenek. Err... Ini agak gimana gitu. Liyana hanya mampu menggeliat sebagai respon ketidak sukaannya atas apa yang di lakukan Riana padanya.

Kalau misalnya bayi normal yang di tepuk tepuk Riana. Tentunya sang bayi akan merasa nyaman dan segera terlelap, Liyana itu bukan bayi normal! Jadi itu tidak akan mempan.

"Cucu nenek sayang. Tidur lagi, ya?"

Sial! Serangan ini terlalu kuat. Ia tak bisa menahannya. Pada akhirnya mata bulat bayi mungil itu tertutup, mulutnya sedikit terbuka saat Riana meletakkannya kembali ke ranjang.

"Gimana kamu mau mandiri kalau cara ngegendong bayi aja kamu tidak tahu?" Papi kamu itu memang ada ada saja." Dumel Riana tak habis pikir.

Rion mendengus. Matanya melirik bayi mungil yang sudah terlelap.

"Suami Mami itu." Balas cowok itu malas.

☘️☘️☘️

Satu setengah tahun kemudian.

"Appa atu ndak isa ake cepatu cendili, cucah." (papa aku gak bisa pake sepatu sendiri, susah.)

Rion yang sedang sibuk mencari sebelah kaos kakinya yang hilang entah kemana menoleh. Satu alisnya naik ketika melihat anak perempuan berusia 2 tahun masuk kedalam kamar dan melempar kesal sepatunya kelantai.

CELI versi 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang