Pair : NaruSasu
Warning : Yaoi, humu, gaje, dlll
Typo everywhere
-
-
Seumur hidupnya, Sasuke tidak pernah merasakan hatinya seperti di pukul oleh benda besar dan berat seperti yang saat ini dia rasakan. Bahkan ketika Naruto menyakitinya dengan kata kata kasar atau saat Naruto menamparnya pun rasa sakitnya tidak sesakit sekarang.
Kenapa hanya dengan melihat mata biru bocah didepannya itu meredup seolah menghancurkan dirinya hingga berkeping keping.
Mata itu terus berair walaupun bibirnya tersenyum dan sedikit bergetar ketika dia menerima suapan darinya.
Apa yang membuatnya terlihat menyedihkan seperti ini? Dirinya kah? Jika iya Sasuke ingin membunuh dirinya sendiri sekarang.
"Bukankah kau tidak pernah sakit? Seingat ku kau hanya sakit saat tidak sengaja memakan kacang waktu itu. Kenapa kau jadi seperti ini?"tanya Sasuke sambil membelai lembut kepala anak'nya' itu.
Boruto menggigit bibir bawahnya. Matanya pun mengeluarkan air lagi ketika mendengar suara yang sangat dirindukannya itu. Dia rindu perhatian ibunya, dia rindu suara ibunya, dia rindu kehadirannya dan dia rindu kasih sayangnya.
"Jangan tinggalkan Boruto lagi Mom. Boruto janji tidak akan nakal. Boruto akan menuruti semua perintah mommy. Boruto tidak mau sama Daddy. Boruto benci sama Daddy. Daddy jahat!"
Bocah itu menangis keras memeluk erat tubuh Sasuke. Sasuke pun langsung membalas pelukan sang anak dengan tak kalah eratnya. Air matanya menetes deras di kepala sang anak.
"Maaf. Maafkan aku. Aku janji tidak akan meninggalkan mu lagi."
Kushina yang melihat dari depan pintu pun ikut menangis menyaksikan adegan yang mengharukan itu.
Seberapa besar luka yang dia torehkan pada mereka berdua? Andai dia bisa melakukan sesuatu untuk mengobatinya dia akan senang hati melakukannya. Bahkan jika harus memberikan nyawanya sekalipun.
"Kau lihat? Anakmu bahkan membencimu dan lebih mencintainya." Katanya pada Naruto yang bersandar pada dinding disebelahnya.
"Apa yang harus ibu lakukan agar kau mau memaafkan kaa-san dan menerima Sasuke Naruto?"tanyanya sambil menangis pada sang anak yang hanya diam dan menundukkan kepalanya.
"Apa kaa-san harus berlutut di kakimu dan memohon padamu?"
"Kaa-san." Naruto menahan bahu wanita yang telah melahirkannya itu saat dia akan bersujud dihadapannya.
"Tolong, jangan seperti ini."ucap Naruto dengan suara serak nya karena menahan rasa sakit yang sangat asing dihatinya.
"Maafkan aku."katanya lalu pergi ke kamarnya yang dulu saat dia masih tinggal di rumah itu.
.
.
.
Sasuke bangun dari tidurnya saat merasa pelukan Boruto sudah tidak terlalu erat dan melihatnya sudah tidur terlelap. Tangannya terulur menghapus sisa sisa air mata yang masih menempel di sekitar pipi bergaris nya.
"Tolong, jangan pernah sakit lagi."ucap Sasuke setelah mencium kening sang anak.
Dengan perlahan dia berjalan keluar berniat untuk kembali menemui sang mertua.
Saat dia melewati sebuah kamar di sebelah kamar Boruto yang sedikit terbuka, dia tidak sengaja melihat suaminya yang sedang duduk dilantai menatap jendela dengan tatapan kosong. Ada apa dengannya? Kenapa dia terlihat sangat berantakan? Bukankah dia orang yang selalu ingin terlihat bersih dan rapi? Pikir Sasuke.