Capter 4
NaruSasu and Bolt
Yaoi. Boy x Boy. Gaje. Aneh nyleneh. Typo di manapun. Dan OOC
NARUTO @MASASHI KISHIMOTO
(Sasuke is Mine😂)Yoooo~~~~~~
-
"Aku...tidak tau." jawab Naruto lirih.Naruto memang tidak mengerti perasannya sendiri pada Sasuke saat ini. Selama ini yang ia rasakan ia sangat sangat membenci si bungsu Uchiha itu karena sudah menyebabkan sang istri tercinta mati.tapi, kenapa kemarin ia begitu marah saat mengetahui bahwa istri prianya sedang-menurutnya-kencan dengan orang yang selalu cari gara gara dengannya saat di sekolah dulu.
'Hinata, apa yang terjadi padaku?'batin Naruto frustasi.'
"Apa maksudmu tidak tau?"
Naruto tersentak dari alam bawah sadar yang di buatnya sendiri. Sial. Apa yang keluar dari mulutnya tadi? Kenapa ia bisa hanyut oleh rasa tidak jelas itu dan mengatakannya pada Neji. Tidak. Ia tak boleh memiliki perasaan ini. Sama saja dengan dia mengkhianati mendiang istrinya.
"Bukan apa apa. Lupakan. Aku sedang sibuk, keluarlah." kata Naruto mengalihkan perhatiannya pada setumpuk kertas warna warni di mejanya.
Neji menghela nafas berat. 'Mulai sok lagi. Dasar'.
"Ok, baiklah. Terserah kau saja." Neji beranjak dari kursi yang di dudukinya "aku hanya ingin bilang meeting nanti sore dibatalkan."
"Hn."
"Naruto." panggil Neji dengan serius membuat kepala Namikaze muda itu menengadah menatap mata lavender nya. "Aku tau kau mulai menyukainya." katanya.
"Neji. Sudah kubilang aku..." sebelum Naruto menyelasaikan kata katanya Neji lebih dulu memotong.ia tau, apapun yang keluar dari mulut adik iparnya adalah kebohongan belaka.
"Kusarankan kau agar memperlakukannya dengan baik mulai saat ini sebelum kau menyesal Naruto. Orang sebaik apapun akan memiliki batas kesabaran jika terus menerus di sakiti. Ini sudah tujuh tahun Sasuke bersabar dan berjuang untukmu, bukan tidak mungkin ia akan segera menyerah dan pergi meninggalkan mu dengan Gaara."
Naruto termenung mendengar ucapan Neji. Dia benar. Sasuke pasti akan pergi cepat atau lambat karena sudah lelah dengan sikapnya. Dan memang itu yang ia harapkan sejak awal.
"Pikirkanlah."ucap Neji sebelum keluar meninggalkan ruangan atasanya.
"Gaara? Cih, apa yang bisa dia lakukan."gumam Naruto menyeringai
•••
"Paman Gaara!"
Seruan riang bocah 7 tahun itu terdengar ketika sebuah mobil merah mengkilat terparkir rapi dihalamannya. Dan menyusul pria berambut sama dengan mobilnya keluar dari pintu kemudi. Tangannya terangkat untuk melepas kacamata hitam yeng bertengger di pangkalan hidungnya agar bisa melihat sang bocah dengan jelas.
"Halo jagoan. Kau sudah baikan?" tanyanya sembari menggendong bocah itu.
"Tentu." balas sang bocah dengan kepala mengangguk yakin.
Gaara hanya terkekeh dan mengacak gemas surai pirang Boruto. Si bocah kecil itu. "Dimana ibumu?" tanyanya.
"Mommy di dapur, sedang memasak." jawab Boruto...
"Oh, kau tidak bersekolah?" tanya Gaara.
"Tidak. Mommy dan Daddy belum mengizinkan." jawab Boruto dengan lesu karena teringat akan rasa kesepiannya selama 'libur' sekolah.
