Chapter 2
NaruSasu / (GaaSasu)
@ShappireDarkBlue
Naruto masih milik Masashi Kishimoto
(Sasuke is mine.)Warning! BxB, Ooc, Gaje dan kawan kawannya.typo bertebaran dimana mana tanpa di sengaja. Alur secepat kilat.
Bila tidak suka dengan cerita atau Pairnya, shilakan OUT!
Pesan:ini hanya fanfic. Jika menemukan hal yang absurd harap maklum. Oke?
Dan jangan membandingkan dengan anime aslinya, karena sudah jelas sangat berbeda."Hey, bung. Kau jahat sekali tidak mau menungguku di sekolah tadi, eh?" Hyuuga Neji. Senpai Naruto saat Senior High School dulu, kemudian jadi kakak ipar dan orang yang sangat dia percaya untuk perusahaan menggatikannya jika ia tidak ada.
Neji bersama istrinya, Tenten,tadi pagi juga menghadiri acara di sekolah yang sama dengan Naruto karena anaknya juga belajar disana.bahkan satu kelas dengan Boruto. Niatnya tadi Neji ingin berangkat ke kantor bersama Naruto, karena mobilnya dibawa sang istri untuk berjalan jalan dengan temannya dari Cina yang tidak disengaja bertemu disana.
Dan ketika ia akan berlari untuk mengejar ayah Boruto itu ia dihadang oleh suami teman istrinya untuk sekedar basa basi.alhasil dengan terpaksa ia harus naik taksi untuk sampai ditempat ini karena Naruto tidak mau menunggunya. Huhh"Hn."jawab Naruto acuh.untuk apa dia menunggu kakak istrinya-Hinata- yang sudah mati- itu jika dia bisa pergi ke kantor sendiri? Buang buang waktu saja. Dan lagi,dia tidak ingin berlama lama dengan pria Uchiha yang dinikahinya beberapa waktu yang lalu.
entahlah, dia lupa kapan menikahi pria brengsek itu.menurutnya itu sangat tidak penting dan tak perlu diingat atau diperingati layaknya pejabat pejabat kebanyakan dolar.
jika bukan karena anaknya, Boruto, ia juga tak akan sudi menghadiri acara sekolah itu dan berakhir dengan duduk sebangku bersama si Uchiha itu.'cih.
"Aku lihat kau masih dingin saja dengan Sasuke, apa kau masih belum bisa menerimanya?."
"Jangan bahas itu, aku sibuk. Jika kau tidak ada urusan lagi, silakan pergi. "Datar.seperti biasa. Itulah nada yang selalu keluar dari mulut Naruto semenjak ditinggal istrinya.
Neji menghela nafas, memang susah bicara dengan orang yang tidak bisa menerima kenyataan.
Ia tau cinta pria itu sangat besar untuk mendiang adiknya, dan mungkin karena itu adik iparnya ini tidak bisa menerima istri baru yang dinikahinya atas wasiat hinata.Tapi ia juga merasa kasian dengan Sasuke, mata lavender Neji bisa melihat dengan jelas usaha pria itu untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari suaminya.
"Kau tidak bisa bersikap seperti itu terus Naruto. Dia..."
"Cukup Neji! Aku sedang tidak ingin berdebat dengan mu.kau bisa pergi sekarang!." Naruto sungguh tidak menyukai topik itu.ia muak.membicarakan pria Uchiha itu hanya akan semakin menambah kadar kebenciannya.
"Baik. Terserahmu saja.semoga kau tidak menyesal."kata Neji sebelum keluardari ruangan itu.meninggalkan Naruto yang kemudian membanting berkasnya diatas meja.
"Sial."
·
Setelah pulang dari acara pertemuan di sekolah Boruto, Sasuke segera pulang untuk mengurus pekerjaan rumahnya yang masih belum terselesaikan pagi tadi. Membersihkan kamar Boruto lalu kamarnya dan sang suami yang masih belum mampu menerimanya hingga saat ini.
Saat ia akan membersihkan debu di laci meja nakas samping ranjang, tak sengaja mata onyx nya melihat sebuah pigura yang menampilkan sosok Naruto dan mantan istrinya, yang tak lain adalah sahabatnya sejak kecil. Hinata.
