Chapter 7

1.1K 105 4
                                    

Jimin baru saja selesai memasak makan siang di bantu oleh Bibi Han. Jimin masak makanan cukup banyak, karena ingin mengantarkan makan siang tuk sang suami.

Setelah memasak Jimin langsung pergi menuju kamar untuk bersiap. Jimin memperhatikan dirinya dari pantulan cermin, di rasa sudah cukup dengan yang ia kenakan Jimin langsung turun mencari Paman Choi.

"Bibi, apa kau lihat Paman Choi?" Tanya Jimin pada Bibi Han yang baru saja selesai mencuci alat alat uang di gunakan saat memasak tadi.

"Kalau tidak salah Paman Choi sedang ada di halaman depan, Jiminie."

"Terima kasih, Bibi Han."

Sehabis berucap Jimin pergi dari sana dengan menenteng rantang makanan untuk Jungkook.

Ia keluar menuju halaman depan, dapat ia lihat di sana jika Paman Choi tengah membersihkan mobil yang biasa ia gunakan untuk bepergian.

Jimin menghampiri Paman Choi. "Paman, antarkan aku ke kantor Jungkook ne."

Paman Choi mengangguk. "Baik, Jiminie. Tapi, tunggu sebentar nde, Paman akan membersihkan ini sedikit lagi."

Jimin mengangguk. "Ne."

Sekitar 5 menit kemudian Paman Choi sudah selesai membersihkan mobil itu.

"Jimine, Paman sudah selesai. Ayo Paman antar." Paman Choi membukakan pintu mobil nya, Jimin langsung masuk, ia duduk di belakang.

. . .

Jimin sudah sampai perusahaan suaminya, Jeon Corp. Ia turun dari mobil kemudian berjalan masuk ke dalam kantor.

"Selamat siang, Nyonya." Sapa para karyawan yang ada di sana saat Jimin lewat.

Jimin tersenyum. "Siang juga."

Jimin berjalan menuju lift tuk mencapai lantai paling atas. Hanya butuh sekitar 2 menit untuk Jimin sampai di lantai atas. Ia langsung menuju ruangan Jungkook. Namun saat sampai ruangan itu kosong.

"Apakah dia sedang meeting?" Monolog nya.

Jimin memutuskan untuk menunggu nya di sofa sambil menata makanan yang ia bawa. Setelah semuanya rapih, Jimin di kejutkan dengan sepasang tangan kekar yang melingkar di pinggang ramping nya.

Ia tau siapa pelakunya. Jeon Jungkook, ya dia yang melakukannya.

"Kookie~ kau mengejutkanku tau."

"Maaf, sayang."

Jungkook mengendus leher jenjang milik Jimin. Pria tampan itu sangar menyukai dengan bau khas tubuh Jimin. Jimin menggigit bibir bawahnya, berusaha agar suara desahannya tak keluar.

"Eeughh.." gagal sudah, Jimin akhirnya mengeluarkan.

Jungkook membalikkan tubuh Jimin untuk menghadapnya dan merengkuh pinggang ramping milik Jimin lalu,

Chup..

Jungkook melumat lembut bibir tebal Jimin. Jimin awalnya cukup terkejut dengan itu namun ia mulai terbuai, langsung saja ia memejamkan matanya dan mengalungkan tangannya di leher Jungkook untuk menikmat setiap lumatan.

Mianhae, Saranghae | KookMin/KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang