Bab 15

1K 46 0
                                    

Suasana hati nana sedang buruk untuk memulai hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana hati nana sedang buruk untuk memulai hari. Mereka harus membatalkan penerbangan ke barat akhir pekan sebelumnya karena ada masalah dengan kesepakatan yang telah Jeno kerjakan dan mereka masih belum menemukan jadwal yang tepat di hari lain.

Ditambah lagi bencana yang terjadi di galeri.

Hecha menelepon dengan panik sebelum pukul delapan untuk memberi tahu kalau jadwal Nana untuk dua pekan ke depan entah kenapa hilang dari dunia maya. Nana menghabiskan waktu seharian penuh berusaha membereskannya, membuat permintaan maaf dan menjadwal janji temu dengan kikuk yang normalnya bisa ia atasi sepenuhnya. Sebelas jam kemudian, ia kelelahan. Secara fisik maupun mental. Sangat frustrasi.

Kemudian Sam muncul. Pribadinya yang selalu ramah, mencerahkan hari Nana dengan gurauan lucu dan tiket pertunjukan yang ingin mereka saksikan berbulan-bulan lalu. Janji temu lain salah—tapi yang satu ini bisa dengan mudah Nana atasi. Sam Kinner adalah klien yang memiliki hubungan sosial khusus dengannya selama bertahun-tahun karena memiliki selera yang sama dalam dunia teater, seni, dan musik. Mereka bertemu setiap beberapa bulan sekali ketika pria itu ada di kota ini, menyaksikan pertunjukan atau pameran, selalu sesuatu yang santai. Selalu menyenangkan.

Karena tidak ingin mengecewakan, Nana tidak bisa menolak Sam.

Mereka membahas proses produksi di sepanjang makan malam yang terlambat dan tertawa bersama sambil minum kopi dan menyantap hidangan pencuci mulut. Malam ini ternyata menyenangkan dan cukup bisa mengalihkan pikiran Nana dari Jeno, dari kenyataan bahwa ia tidak bisa bersama Jeno, dan betapa buruknya keadaan saat ini.

Nyaris.

“Kau tampak berbeda malam ini,” Sam bertanya sambil melirik saat menunggu lampu tanda menyeberang menyala.

New York di hari musim semi terasa hangat, tapi karena matahari telah lama tenggelam, udara terasa kembali dingin. Dan meskipun berbalut kain wol, Nana menggigil, menggosok-gosok lengan atasnya. “Berbeda?”

“Ya, tapi kau jangan mengernyitkan alis seperti itu.” Lampu menyala dan tangan Sam bergerak ringan ke punggung Nana saat mereka melintasi persimpangan. “Berbeda dalam arti yang baik.”

Nana tidak terlalu yakin apa yang membuatnya seperti itu. Ia memang merasa berbeda. Banyak hal telah berubah dalam dirinya sejak malam pertama bersama Jeno. Namun Nana tidak menyangka ternyata orang lain bisa melihatnya.

“Seperti senyummu yang lebih lepas.” Sam mengangkat bahu, dan memasukkan tangan ke saku trench coat-nya. “Aku menyukainya.”

Mereka melambat begitu tiba di apartemen Nana dan ia berbalik ke arah Sam, mengulurkan tangan untuk bersalaman seperti yang biasa mereka lakukan. Namun kali ini ketika Sam menjabat tangannya, pria itu tidak melepaskannya, malah menarik tangannya seolah-olah ingin memeriksa, sementara kepalanya menengok ke sana kemari seperti kebingungan.

Nana mulai tertawa, menunggu apa yang akan di lakukan Sam. Namun ketika menatap mata Sam, perut Nana terasa meleleh begitu menyadari bahwa pria itu tidak sedang bermain-main.

the S before EX [NOMIN] [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang