"Ndo, jangan tidur larut malam yaaa..." Si Mbah menegurku yang masih mengerjakan tugas sekolah, Jam dinding menunjukkan pukul 22.40
"Iya Mbah.." ku jawab si Mbah yang sedang sibuk mengisi lampu minyak, maklum di desa kami listrik terbatas, hanya hidup di waktu magrib dan kembali padam di tengah malam.
Biasanya sebelum desas-desus arwah Gentayangan Nyai, Pos kamling yang tepat berada didepan rumahku selalu ramai oleh remaja-remaja yang nongkrong hingga larut malam.Sudah satu Minggu semenjak kematian salah satu warga desa kami keadaan desa berubah total, saat malam hari desa kami seperti mati, tak ada pejalan kaki ataupun kendaraan yang berani melintas.
"Mbah, emang benar ya kalau arwah Nyai gentayangan?" Aku memberanikan diri bertanya pada si Mbah, Karena semenjak kematian Nyai, desas-desus arwah Nyai yang menghantui para warga setiap hari terdengar.
"Sssstttttttttt, jangan keras-keras ngomongnya ndoo" , si Mbah mengangkat satu jarinya kemulut, menyuruhku untuk mengecilkan suara, setengah berbisik si Mbah mulai bercerita
"Hampir seluruh warga desa sudah di datangi arwah Nyai ndo, Mulai dari pak kades sampai orang-orang yang pernah ngutang sama almarhum pun didatangi ,ditagih...!!! Mbo ya ngga habis fikir, tapi semua yang pernah ngutang malamnya di datangi besoknya langsung ketemu suami almarhum buat bayar utang".
Aku bergidik ngeri mendengar cerita si Mbah."Ya udah ndo...mari kita tidur, belajarnya besok lagi" ucap si Mbah. Segera ku rapikan buku pelajaranku, tepat setelah aku berdiri hendak ke kamar tiba-tiba lampu padam.
Si mbok menyuruhku untuk tetap diam ditempatku sementara ia pergi ke dapur mengambil korek api.Tok..tok..tok..
Tok..tok..tok..
Terdengar suara ketukan pintu. Saat aku hendak berdiri si Mbah datang dan segera menarik tanganku."Jangan di buka ndo..." Melihat wajah si Mbah aku langsung faham dengan situasi saat ini. Segera ku peluk si Mbah yang sedang membaca doa-doa, dan suara ketukan pintu tak terdengar lagi.
Tetapi, tak berselang lama tiba-tiba dari arah dapur terdengar suara seseorang sedang mencakar-cakar dinding kayu rumah kami dan membuatku semakin ketakutan...Si Mbah mencoba menenangkanku
"Ndo, baca doa jangan putus-putus".
Aku mulai membaca doa yang aku tau dan mengulang-ulangi sampai beberapa kali."Nyai, jangan ganggu kami... Si Mbah minta maaf kalau seandainya si Mbah pernah salah sama nyai, alam nyai sudah berbeda, tolong jangan ganggu kami.." ucap si Mbah.
Setelah itu,keadaan dirumah kami kembali normal, aku dan si Mbah segera ke kamar. Si Mbah menyuruhku untuk segera tidur, tetapi setelah kejadian tadi,aku masih kepikiran dan merasa sangat takut.Mataku masih belum bisa tertutup, ku lihat si Mbah yang sudah tertidur sedari tadi.
Dan kini aku mulai merasa ingin buang air kecil, ku coba sekali bangunkan si Mbah tetapi melihatnya tertidur pulas aku merasa tak enak jika harus membangunkannya lagi, akhirnya karena tak tahan aku memberanikan diri untuk pergi buang air kecil sendiri. Ku nyalakan lampu minyak kemudian dengan perasaan takut segera menuju kamar mandi yang terletak di dapur.Setelah selesai, aku hendak kembali kekamar, dan seketika kulihat wanita Berpakaian putih, dengan rambut panjang terurai acak-acakan, wajahnya tak asing hanya saja kini tampak lebih pucat dan seram ia sedang menatapku, tersenyum menyeringai berdiri tepat di hadapanku...
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
NYAI
HorrorTeror Arwah nyai Baru saja dimulai, sejak seminggu kematiannya hampir setiap hari selalu saja ada warga yang di ganggu arwah nyai. Kali ini giliran seorang cucu bersama si Mbahnya yang diteror. Mereka berusaha mencari cara agar arwah nyai tak lagi m...