Tubuhku bergetar melihat Arwah Nyai tepat berada di depan mataku, mulutku seakan terkunci bahkan untuk bersuara saja aku tak sanggup.
Dengan sekuat tenaga, aku berusaha berlari meninggalkan sosok nyai yang masih berdiri di hadapanku.
Aku mendobrak pintu kamar dan secepat kilat berlari ke arah si Mbah.
Si Mbah terbangun mendengar suara pintu yg ku buka dengan kasar dan terkejut melihatku yang berlari ketakutan."Nya..nya...nyai Mbah, ada nyai" aku memberi tahu si Mbah sambil menunjuk ke arah pintu. Si Mbah langsung paham dengan segera menutup pintu kamar dan kembali menenangkanku.
"Sudah ndo, jangan takut ada Mbah disini" si Mbah memelukku.
Taak...taak...taak... Suara langkah kaki terdengar menuju kearah pintu kamar kami, aku sekuat tenaga memeluk si Mbah.
"Baca doa ndo, minta perlindungan dari Gusti Allah...!!!" Aku yang sedang ketakutan hampir tak tahu lagi harus membaca doa apa, doa-doa yang selama ini ku hapal tiba-tiba hilang dari ingatanku, ya... Aku lupa doa-doa karena ketakutan yang luar biasa. Aku hanya bisa memeluk si Mbah yang terus melihat ke arah pintu sambil komat-kamit membaca doa.
Bruuuk...bruuuk...bruuuk...bruuuk...
Terdengar suara pintu kamar di gedor-gedor dari luar memaksa ingin masuk, aku hanya bisa menutup mataku, tanganku semakin ku kencangkan memeluk tubuh wanita paruh baya ini."Nyai... Jangan ganggu kami...." Si Mbah mencoba mengusir arwah nyai, bukannya pergi arwah nyai malah makin kuat menggedor-gedor pintu kamar , bahkan terdengar suara kuku-kuku panjang mencakar pintu yang membuatku semakin ketakutan...
"Mbah, aku takut Mbah.... " bisikku kepada si Mbah.
Terasa keringat si Mbah jatuh menetes di pelipis ku. Sepertinya si Mbah juga ketakutan, tapi tetap berusaha tenang di depanku. Kami hanya bisa berdoa saat itu, berharap arwah nyai segera pergi dari rumah kami.Setelah beberapa saat, keadaan mulai hening kembali, aku mengajak si Mbah untuk keluar dari rumah dan mencoba minta bantuan kepada tetangga, tetapi Mbah melarangku
"Kalau kita keluar, lebih berbahaya lagi ndo"
Jelas si Mbah kepadaku. Malam ini terasa begitu panjang bagiku. Aku ingin cepat pagi, aku takut kalau arwah nyai akan kembali lagi meneror kami."Tidur saja ndo, nanti si Mbah jagain"... Aku yang saat itu sudah sangat mengantuk langsung menarik selimutku.
Si Mbah mengambil tasbih dan berdzikir disampingku.Tak berselang lama saat aku menutup mata Aku dikejutkan oleh suara jendela kami yang terbuka diterpa angin.
Si Mbah yang saat itu sedang berdzikir segera bangkit dan cepat-cepat menutup jendela."Hanya angin, tidur lagi ndo.." suara si Mbah menyuruhku kembali tidur.
Baru saja aku hendak melanjutkan tidurku, dari atas lemari samar-samar kulihat kain putih tergantung dan sedikit bergoyang, perasaanku tak enak aku langsung membuka mataku dan benar saja terlihat arwah Nyai sedang menatapku dari atas lemari sembari memainkan rambut panjangx.
Jantungku seperti lompat, badanku kaku, aku lemas ini ke dua kalinya arwah nyai menampakkan dirinya padaku.
"Ndo!!! Ndo!!! Kamu kenapa ndo!!!" Si Mbah memukul pelan ke wajahku yang terlihat sangat ketakutan, dan si mbah langsung melihat ke arah mataku tertuju
"Astagfirullahaladziim...!!!" Ucap si Mbah
Masih sempat ku lihat arwah nyai cekikikan melihat kami ketakutan setengah mati.
Dan Setelah itu aku tak sadarkan diri lagi.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
NYAI
HorrorTeror Arwah nyai Baru saja dimulai, sejak seminggu kematiannya hampir setiap hari selalu saja ada warga yang di ganggu arwah nyai. Kali ini giliran seorang cucu bersama si Mbahnya yang diteror. Mereka berusaha mencari cara agar arwah nyai tak lagi m...