《Genre : according to flow》
- ON GOING -
|| Bahkan kebohongan pun dapat berbalik menjadi fakta dalam sebuah rancangan skenario ||
Usahakan bisa menjadi pembaca yang bijak
⚠Jangan lupa tinggalkan jejak🖒😙
🚫And no dark readers
Setelah seharian berada dalam gerbong kereta, akhirnya keretapun sampai distasiun (Busan).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat keluar dari gerbong kereta kau hanya diam ditempatmu berdiri, kau tak memiliki tujuan sekarang dan bingung akan kemana setelah ini.
Tersadar dengan kau yang hanya diam seperti orang ling lung, dia pun hanya menghela nafas pelan dan memulai topik pembicaraan, karna sedari tadi hanya keheningan yang mendominasi situasi.
"Kenapa kau hanya diam saja? kau tidak ingin melanjutkan tujuanmu?" ucapnya sambil membuatmu tersadar dari lamunanmu.
"A-apa? kau berbicara padaku" kau gelagapan karna baru saja mengabaikan pertanyaan darinya.
"Kau pikir aku sedang berbicara dengan siapa kalau bukan berbicara dengan mu?" dia pun terkekeh melihat raut wajah bingungmu.
"Arraseo, aku akan mengulangnya lagi, kau akan melanjutkan perjalananmu kemana lagi setelah ini?" pertanyaannya membuat mu membeku tak tau akan menjawab apa.
"Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku, apa kau ada masalah?" perkataannya membuatmu mendongak menatap kearahnya.
"Aku tidak tau akan kemana, aku tidak punya tempat tinggal disini karna ini pertama kalinya aku datang kesini, dan sayangnya lagi aku tidak bersama eommaku sekarang" kau menatap sendu trotoar, seakan lelah dengan semuanya.
Dia pun tertegun mendengar ucapanmu yang barusan saja kau lontarkan.
"Tinggal lah bersamaku" ucapannya sontak membuatmu kembali menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Tapi.." ucapanmu terpotong olehnya.
"Kau tenang saja, percayalah aku bukan orang jahat seperti yang kau pikirkan" dia mengatakan hal itu sambil tersenyum dan mengusak rambutmu pelan.
"Apakah kau dapat ku percayai?" kau ragu, kau takut jika itu hanyalah tipu dayanya saja seolah modus dari kejahatan yang akan dilakukannya kapan saja yang dia mau.
"Kau bisa percayakan semua itu padaku, karna mulai sekarang aku yang akan menjagamu" perkataannya membuatmu tertegun.
"Kajja, ikutlah denganku " lanjutnya.
"N-ne" kau terkejut saat dia menarik pelan tanganmu lalu menggenggamnya erat sambil bertautan seakan dia tidak mau kau hilang.
"Kita mau kemana?" kau bertanya sambil sesekali melirik tautan tangan kalian.
"Kerumahku" ucapnya yang kau balas dengan anggukan.
Sat ditengah perjalanan..
"Oh iya, aku sampai lupa, boleh aku tau namamu?" kau bertanya padanya yang membuat nya reflek memberhentikan langkahnya.
"Kenapa? ada apa? apa aku salah bicara?" kau bingung dengannya yang memberhentikan langkah dengan sepihak.