Part.7《Rain♡》

17 4 2
                                    


~ Happy Reading ~


(y/n) pov

Hari ini, adalah hari yang tidak akan bisa terlupakan olehku. Begitu banyak hal yang telah terlewati hari ini, dimulai dari eomma yang menghilang dan tertinggal, jujur hatiku sakit dan perasaan bersalah serta rasa rindu itu selalu nenjalar di benakku yang seakan menyatu dalam tempat yang sama.

Saat ini fikiranku hanya diisi oleh eomma, batinku selalu bertanya-tanya apakah eomma baik-baik saja disana, apa eomma sudah makan disana, aku merindukan eomma, aku tidak bisa jauh darinya barang sedetik pun karna hanya eomma lah yang ku punya sekarang, dan begitu juga egoku yang selalu mendesak untuk segera menemukan eomma dan memeluknya erat.

"Eomma, mianhae, kuharap eomma baik-baik saja disana, dan  kuaharap semoga Tuhan mempertemukan kita lagi di suatu hari nanti, Eomma, bogoshipeoyo" batinku sambil melihat langit, merenungi apa yang telah terjadi padaku hari ini.

Saat aku sibuk melamun, tiba-tiba hujan turun dengan deras nya menerpa seluruh daerah Busan, Kami yang kehujanan pun langusung berlari mencari tempat berteduh walaupun kami tau baju yang kami pakai telah basah kuyup akibat berlari di tengah hujan untuk mencari tempat berteduh.

Setelah merasa lelah berlari kami pun memutuskan untuk berhenti disalah satu toko yang sudah tutup tepat disebrang kami, lalu kami pun berlari dan segera berteduh di sana.
.
.
.
.
Cukup lama kami berteduh disana, mungkin sekitaran 1 jam lebih, yang kami lakukan hanyalah merenung dengan jalan pikiran masing-masing, hingga sumber suara memutus lamunan ku dan beralih terfokus padanya.

"Apa mungkin kita sanggup tetap disini dan menunggu hujan reda? kita sudah hampir 2 jam-an menunggu disini, apa sebaiknya kita terobos saja hujannya?" aku melihat jihoon yang sedang berbicara sambil menatap lurus kearah hujan yang semakin lama malah semakin lebat.

"Apa kau tidak keberatan jika kita, ah maksudku kau dan aku menerobos hujan? karna sepertinya hujan ini akan nerlangsung cukup lama, bagaimana? apa kau keberatan" lanjut jihoon yang memastikan jawaban dariku.

"Kajja" ucapan ku membuat jihoon terdiam sejenak sambil mencerna apa yang baru saja ku katakan.

"Kajja, kita terobos hujannya park  jihoon, kau ini tidak pandai bahasa manusia ya?" ucapku kesal saat dia menampilkan ekspresi bodohnya tepat di hadapanku.

Tanpa aba-aba, jihoon pun langsung menarik tangan ku dan menggenggamnya, lalu kami berdua pun segera berlari untuk menerobos hujan dijalanan yang sudah sepi karna waktu juga sudah menunjukkan pukul 20:10 malam, kami terus berlari tak peduli dengan keadaan kami saat ini yang sedari tadi sudah basah terguyur hujan untuk yang kesekian kalinya, yang membuat baju kami semakin basah.

Kami berlari di tengah hujan sesekali bersenandung ria, bercanda dan menari dengan bebas di tengah hujan, beruntung saja tak ada orang yang melihat aktivitas kami, namun jika ada yang melihat, mungkin mereka  akan menyangka kami adalah sepasang kekasih yang sedang kasmaran karna jenis cinta monyet nya, (jihoon&y/n) : mon mangap kami manusia bukan monyet:'

(y/n) pov off

Author: woylah monyet jenis apa dulu nih, bekantan? simpanse? gorila? dll, ada lagi?

Readers: Anjir, bukan temen gw:^
.
.
.
.
.
.
.
.
Karna terlalu lama berlari sambil menerobos hujan, kau dan jihoon pun berhenti di tengah hujan sambil mengatur nafas satu sama lain, jihoon melihatmu yang menggigil sambil mengeratkan pelukan tanganmu pada tubuhmu, jihoon yang melihat mu pun tak tega.

"(y/n), kajja sebentar lagi kita akan sampai kerumah nenekku" ucapnya sambil membawamu berlari ditengah lebatnya hujan, jihoon berbicara dengan sedikit berteriak agar kau dapat mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken Home & Heart [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang