DG ∆∆ 2

3.5K 474 50
                                    

"Tadi keenakan sekarang gini."
_K_

C

ieee yang nunggu up, siapa nih yang nunggu up ihuy!

Happy Reading 😈

😈 DG 😈

Azora pergi menuju UKS untuk melihat siswa yang terbully di kantin tadi, ia berjalan dengan gaya khasnya, semua siswa SMA Airlangga menatap kearahnya kagum.

'Semoga aja gue ga lesbi anjir.'

'Piks kalau gue belok pasti karena kecantikannya Azora,'

'Cantik banget, jodoh gue.'

'Halu lo.'

Azora menghiraukan perkataan siswa-siswi itu, sesampainya di UKS ia memasuki UKS dan melihat siswa yang tengah menunduk di sampingnya seseorang yang ia suruh untuk menemaninya.

"Balik." Ucapnya, siswi itu paham langsung pergi meninggalkan Azora dan gadis terbully itu.

Azora bersedekap dada didepan gadis itu. "Nama,"

"Gi-Gisel kak.." Jawabnya dengan lirih.

"Panjang."

"Hah?"

Azora menghela napasnya kasar, "nama panjang."

"Gisella Axellian."

Azora mengangguk paham, "kenapa diem?" Gisel hanya diam.

Azora geram dengan keterdiaman Gisel, ia menarik dagu Gisel untuk menatapnya. "Budek?" Gisel bergetar ketakutan ia menggeleng, "enggak kak.."

"Kenapa diam?" Ucap Azora mengulangi pertanyaannya.

"A-aku gak paham."

"Gue tau lo gak tolol, jadi gue ulangi lagi. Kenapa diam?"

Gisel terdiam sebentar lalu mengangguk. "A-aku takut."

"Kenapa?"

Gisel menatap Azora, lalu terkekeh miris. "Gimana aku gak takut kak? Aku gak ada kekuasaan, aku bisa sekolah disini karena beasiswa, sedangkan dia? Karena kekuasaan, ayahku kerja sebagai supir di rumah kak Dinda, ibuku sebagai pembantu di rumah mereka, jika aku melawan..." Ia menjeda ucapannya.

"Orang tuaku tidak ada pekerjaan." Setetes air mata turun di pipi Gisel.

Azora melihat Gisel sejenak, ia menghapus kasar air mata Gisel. "Gue benci cewek lemah, lo bukan cewek lemah." Ucap Azora.

"Gue gak kenal orang tua lo, but.. Nomor rekening." Pinta Azora, Gisel tidak tahu maksud dari Azora.

"Gue minta nomor rekening lo."

Gisel menunduk kembali, "aku gak punya rekening kak."

Azora menghela napasnya, ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

'Halo'

"Cepat pergi ke rumah keluarga Arsyadi, Bawa supir dan pembantunya, orang tua dari Gisella Axellian. Saya harap sepulang sekolah mereka sudah ada di mansion."

'Baik Nona.'

Gisel menatap Azora lekat, "kakak kenapa manggil orang tua aku?" Tanya nya.

"Pulang sekolah tunggu gue di gerbang." Ucap Azora setelah itu pergi keluar dari ruangan.

Dangerous Girl [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang