DG ∆∆ 6

2.3K 360 77
                                    

"Azora.." Gumamnya pelan.

Sania yang melihat Azora terdiam sejenak ia langsung menghampiri gadis itu dan memeluknya.

"Hai Azora ya?" Azora tersenyum tipis.

Ia melirik Gamma sekilas, "ayo duduk." Azora duduk didepan Gamma, gadis itu tahu bahwa Gamma tengah menatapnya dengan terkejut.

Pemuda itu masih senantiasa menatap Azora, ia kembali terpesona dengan penampilan gadis itu, untuk pertama kalinya Gamma melihat Azora memakai dress selutut dan bahu yang terekspos, di tambah make up yang sangat natural menambah kecantikan gadis itu.

Wajah datarnya masih senantiasa ada tapi tak mengurangi kadar kecantikan gadis itu.

Aliora melihat Gamma dengan raut wajah terkejut, ia menyenggol lengan cowok itu, "sstt, sstt." Gamma tersadar ia menatap sang pelaku.

"Apa?"

"Kenapa lo?" Gamma membasahi bibirnya.

"Engga cuman kaget." Aliora mengulum bibirnya menahan senyum.

"Gak nyangka cewek yang dijodohin sama lo cantik banget?" Gamma menatap nya datar tanpa menjawab.

'Kalau tau emang si Zora mending gue Terima aja gak perlu sampe bonyok.' batinnya.

"Nak Azora, perkenalkan saya Saga ini istri saya, Bunda dari calon suami kamu, Sania."

"Azora." Jawab Azora dengan singkat.

Sania dan Saga memakluminya, "Gamma, dia calon suami kamu." Telinga Gamma terlihat memerah, sepertinya pemuda itu tengah salting saat bundanya memperkenalkan dirinya.

Azora hanya mengangguk.

"Kalian satu sekolah kan?"

"Satu kelas," Jawab Gamma dengan cepat.

Saga melihat mata putranya yang berbinar, ia sepertinya tidak perlu khawatir lagi, Saga tersenyum manis ketika tahu bahwa putranya akan aman bersama calon menantu nya.

"Satu kelas? Wahh bagus dong, Gamma gimana di sekolah? Nakal?" Tanya Sania.

Azora hanya menaikkan bahunya, Zalyn berdecak pelan ia mencubit pinggang anaknya. "Yang bener Xin.." Bisik Zalyn.

Azora memutar bola matanya, Sania melihat interaksi keduanya dan tersenyum. "Gak papa Lyn, aku maklumin."

"Oh ya, jadi kalian Gamma dan Azora akan segera menikah paling cepat lusa,"

Perkataan Saga membuat Gamma terkejut. "Terlalu cepat yah.." Keluh nya.

"Saya Terima Om, Lusa pernikahan kita berdua, kalau begitu saya pamit." Belum selesai keterkejutan nya dengan Perkataan Saga, Gamma dibuat kembali kaget dengan jawaban Azora.

Ia melihat Azora pergi keluar dari restoran.

Kedua orang tua itu tersenyum bahagia, "wahh kita jadi besan Lyn!" Seru Sania.

"Aaa gak nyangka, pokoknya harus ada cucu banyak-banyak!" Saga dan Kevin menggeleng melihat sikap istri-istrinya.

Gamma langsung berpamitan pada mereka untuk urusan penting, "aku Terima Yah, kalau gitu aku pamit juga!"

"Hati-hati lusa jadi suami!"

"Iya Bun!!!"

Gamma berlari menuju Azora, ia melihat gadis itu hendak membuka pintu, dengan segera Gamma mencegah Azora.

"Tunggu!"

Azora melihat Gamma, ia menaikkan alisnya.

"Kenapa lo setuju gitu aja?"

Dangerous Girl [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang