Mikey Bonten [END]

~Sebuah Bar

"Ahh.. Sudahlah ngapain juga aku malah menangisi mayad... gepeng lagi"
Lirih (name).

"Oh sial! Ini sudah pukul 18.05 aku akan terlambat ke bar!" dengan tergesa-gesa (name) segera berangkat ke bar.

(Name) bekerja di sebuah bar menjadi pelayan. Ingat! Jadi pelayan bukan lomtehh. Ok?

(Name) bekerja paruh waktu demi mencukupi kebutuhan nya.(name) hanya tinggal sendiri jadi dia juga membiayai kehidupan nya sendiri.mulai dari sewa apartemen,kulia dan kebutuhan sehari-hari.

Dia telah menjadi yatim piatu semenjak kecil dan dia di besarkan di panti asuhan dan saat dia mau masuk kuliah dia lebih memili hidup mandiri tanpa merepot kan ibu-ibu panti.

(Name) sangat menyayangi ibu-ibu asuh nya di panti dan adik-adik nya (name) telah menganggab mereka seperti keluarga sendiri.terkadang (name) juga mampir ke panti untuk menemui ibu dan adik-adik nya di sana serta membawa beberapa makanan.

Dan selain bekerja di bar (name) juga bekerja sebagai pelayan juga di sebuah restoran.

Kira-kira gaji nya di kedua pekerjaan itu mampu untuk membiayai kehidupan nya sendiri.walau kekadang ada masalah di pembayaran uang kuliah nya tapi itu masih bisa diurus nya.

Lelah?...
Tentu saja (name) lelah tapi dia tidak pantang menyerah dia tetap semangat.

Skip bar.

********

"Moshi-moshi!"

"Oh,kau (name). kau terlambat 10 menit,kenapa kau bisa terlambat? tidak biasanya" tanya boss (name).

"Maaf boss saya telat huu huu.."(name) masih berusaha mengatur nafas nya.

"Ok, tapi jangan diulangi lagi atau saya akan potong gaji mu,bar ini sekarang sangat ramai dan beberapa oranh-orang penting sering datang kesini.jadi beri mereka pelayanan yang baik"

"Iyaa boss maaf jangan potong gaji saya. Saya janji tidak akan mengulanginya nya lagi"

"Bagus.. Sudah pergi bekerja"

"Baik boss!" jawab (name) dengan semangat 86.

(Name) pun menajlan kan tugas nya melayani para tamu.

Di pintu masuk terlihat ada dua Orang masuk.yang satu bersurai putih dan yang satu nya lagi bersurai pink dengan bekas luka di kedua sudut bibir nya.

(Name) tang melihat itu pun langsung menghampiri untuk melayani.jujur (name) merasa takut dengan orang yang bersurai pink itu terlihat mengerikan tapi juga tampan.

"Permisi tuan ada yang bisa saya bantu?" sapa (name)dengan sopan.

"Siapa pemilik bar ini?" kata pria yang bersuarai putih.

"Oh,sebentar saya panggil kan tuan bisa duduk silakan" (name)pun menuntun kedua pria tadi ke meja kosong di sudut ruangan.

*****

"Boss!"

"Apa! teriak-teriak?"

"Heheh gomen boss. Ada yang mencari boss"