Chapter 13: Incident in 6127

134 32 1
                                    

3 Februari 2010...

Perkiraan Chaeyoung terbukti salah bahwa suara kerumunan orang di tempat umum akan membantunya melupakan masalah yang baru-baru ini menghampirinya. Alih-alih melupakan, ia malah teringat dengan hal itu terus-menerus. Awalnya ia senang-senang saja ketika Lisa mengajaknya untuk berbelanja sepatu di sebuah mall karena Chaeyoung pikir kesibukan juga ia perlukan demi membuat pikirannya rileks. Hingga kemudian niat Lisa sebenarnya barulah muncul selesainya mereka berbelanja. Gadis itu ternyata ingin curhat mengenai hubungannya dengan Sehun yang kandas 2 minggu yang lalu.

Berdasarkan cerita gadis itu, hubungan mereka berakhir karena hal-hal yang cukup klise. Jarang bertemu, sudah tidak secocok dulu, pertengkaran pada hal-hal kecil yang membuat semuanya bertambah runyam hingga mereka memutuskan untuk berpisah pada akhirnya. Tentu saja Chaeyoung turut sedih dengan kandasnya hubungan mereka, apalagi ia cukup tahu betapa Lisa sangat menyayangi Sehun. Tetapi, bukankah romansa orang-orang seumuran mereka selalu begitu? Ada yang menemukan belahan jiwa mereka di kampus, tapi ada juga yang akhirnya harus menjadikan itu semua sebagai kenangan belaka di masa depan.

Lisa tidak sendirian, Chaeyoung sendiri adalah salah satu contohnya. Hubungan yang terjalin dalam waktu yang cukup lama bukanlah jaminan kalau pada akhirnya ia sudah menemukan pelabuhan hatinya yang terakhir. Entah siapa yang akan menjadi belahan jiwanya, yang pasti bukanlah seseorang yang bernama Jung Jaehyun. Bicara soal lelaki itu, Chaeyoung mendapatkan pesan serta teleponnya yang berkali-kali ia tolak. Ia masih ingat dengan perkataan Chanyeol kalau semua akan lebih baik jika Chaeyoung benar-benar memastikan bahwa dirinya tidak lagi berhubungan dengan sang mantan pacar.

Ah, Chanyeol. Lagi-lagi ia malah teringat dengan kejadian di kamar apartemen lelaki itu. Padahal awal pikirannya adalah mengenai hubungan Lisa dan Sehun yang sudah kandas sampai membahas sedikit tentang Jaehyun, tanpa ia sadari pikirannya kembali pada seorang Park Chanyeol. Kejadian itu masih sangat membekas, tentu saja karena baru terjadi kemarin dan sudah pasti sulit ia lupakan. Tak pernah sekalipun dalam hidupnya Chaeyoung membayangkan dirinya mencium seorang lelaki yang bahkan bukan berstatus sebagai kekasihnya sendiri.

Masalah lainnya adalah Chanyeol bukan sekadar 'lelaki yang bukan berstatus sebagai kekasihnya', lelaki itu adalah teman baiknya dan ciuman yang terjadi kemarin malah membuat hubungan mereka akan menjadi kacau ke depannya. Chaeyoung juga tidak mengerti mengenai alasan Chanyeol melakukan hal itu. Apakah murni hanya untuk membuat dirinya berhenti menangis? Tapi, apakah tidak ada cara tolol lainnya untuk menghentikan tangis seorang gadis selain memberi sebuah ciuman? Hal lain yang semakin membuatnya merasa kalut adalah Chaeyoung juga tidak mengerti mengapa ia sempat membalas ciuman Chanyeol.

Baiklah, sepertinya memang semua bukan sepenuhnya kesalahan Chanyeol mengingat 'kesalahan lain' yang ia lakukan juga. Tetapi, 'kesalahan lain' itu tidak akan terjadi jika saja Chanyeol tidak memulainya, bukankah begitu? Chaeyoung sungguh tak habis pikir dengan jalan pikiran Chanyeol. Padahal lelaki itu sudah menjalin hubungan dengan Eunji dan menurutnya tetap tidak bisa dibenarkan dari segi manapun mengenai alasan Chanyeol menciumnya. Lelaki itu sudah melewati batas dan hal itu membuat Chanyeol tidak jauh berbeda dengan Jaehyun meskipun Chaeyoung tidak ingin disebut sebagai selingkuhan juga di sini.

"Sepertinya kau juga ada masalah," sahut Lisa sehingga membuat lamunannya buyar. Chaeyoung baru sadar kalau gadis itu sudah kembali setelah mengambil kopi pesanan mereka di kafe dekat mall ini. "Sedari tadi kuperhatikan kalau kau sering menghela napas, mengerutkan keningmu dan terkadang bibirmu seperti hendak mengeluarkan umpatan seolah-olah kau sedang marah pada seseorang."

"Sejelas itu?" Chaeyoung menaikkan sebelah alisnya.

"Kalau ada masalah cerita padaku saja juga tidak apa-apa," kata Lisa alih-alih menjawab pertanyaannya. "Sebelumnya kau sudah mendengarkan curhatku tentang Sehun dan sekarang aku sudah merasa lebih baik, meskipun kupikir masih butuh waktu sedikit untuk benar-benar melupakannya. Melihatmu seperti ini malah membuatku merasa tidak enak. Aku terkesan merasa diriku yang paling banyak masalah tanpa peduli kalau kau sendiri juga sedang punya masalah lain."

FREUND ✅ (Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang