6. Caring After That

5.5K 649 0
                                    

Ezar dan Rafael makan dengan sunyi tanpa sepatah kata apapun, hanya terdengar dari suara cutlery yang mereka gunakan. Setelah acara makan mereka selesai, Rafael bilang jika ia ingin kembali ke kamarnya karena pasti temannya sedang panic karena ia tiba-tiba menghilang semalaman.

"Kalo saya gak kasih kamu izin untuk kembali ke kamarmu, gimana?" tanya Ezar.

"Bukan hak lo buat ngatur gue," tegas Rafael pada Ezar.

Ia berusaha untuk bangun dari duduknya dan mencari hoodie miliknya, ia butuh ponselnya yang ada di kantung hoodie-nya. Bukan Ezar namanya jika tidak memaksakan kehendaknya.

Dengan cepat ia meraih hoodie milik Rafael dan menyimpannya di lemari kemudian ia kunci, kunci lemarinya ia lempar entah kemana. Rafael yang masih sulit berjalan hanya bisa teriak histeris akibat ulah Ezar.

"Lo tuh kenapa sih? Lo siapa, hah? Kenapa lo maksa gue? Balikin hoodie gue! Heh! Lo budek?!" Rafael teriak hingga terduduk di lantai karpet kamar Ezar.

Ezar menatap Rafael yang sedang menangis terduduk dilantai, kemudian menghampirinya, bersimpuh dan menatap wajah Rafael yang memerah dengan mata memerah karena menangis,

"Saya Ezar Galendra, salam kenal, dan, saya berniat memberikan penawaran bukan memaksa," jelas Ezar.

"Seperti yang kamu tau, seminggu kedepan adalah masa rut saya, saya merasa puas dan tertarik dengan tubuhmu, tenang, kamu akan dapat bayaran yang setimpal untuk ini," lanjut Ezar.

Rafael terdiam, tangannya mengepal kuat dan berikutnya Rafael melayangkan tangan ke pipi kiri Ezar, Rafael menampar Ezar cukup kuat menandakan ia tidak terima atas ucapan Ezar. Dengan berlinang air mata Rafael berteriak dihadapan Ezar, ia meluapkan kekesalannya karena merasa direndahkan.

Anehnya, Ezar tidak terpancing emosi, justru ia memeluk Rafael bermaksud untuk menenangkan pria mungil itu. Setelah dirasa Rafael sudah tenang, Ezar melepaskan pelukannya dan membawa Rafael kembali ke kasurnya.

"Maaf kalau kata-kata saya merendahkan kamu, yang saya maksud adalah saya ingin meminta bantuan kamu, untuk seminggu ke depan, saya akan memberikan apapun yang kamu minta dan kamu butuhkan," kali ini ucapan Ezar terdengar serius dan tulus.

Rafael terdiam. Keluarganya sedang mengalami masa sulit, keluarganya sedang mengalami kesulitan keuangan dan Rafael bak mendapatkan jawaban dari doa-nya yang meminta dimudahkan membantu keluarganya. Sembari berpikir Rafael menatap Ezar, Ezar pun menatap Rafael dengan penuh harap.

Setelah berpikir dengan matang hingga siang menjelang sore, akhirnya Rafael setuju dengan penawaranEzar, ia akan menemani Ezar dikamar hotel ini menjadi pelepas hasrat dari masarut Ezar.

U Just Can't Be Replaced | NOREN  [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang