19 - Ini Kencan

10.7K 1.4K 58
                                    

Jangan lupa vote and komennya

Typo : Anugrah

Happy Reading

***

Jeno tidak bisa berhenti mengulum senyum saat Renjun menatap Jisung khawatir.

"Tidak apa apa, Renjun.. Jisung biasa di titipkan di sini dulu. Tidak ada masalah besar.." Doyoung mencoba menenangkan.

Renjun menatap Jeno dengan tatapan memelas. "Tidak bisakah kita membawa Jisung? Aku benar-benar tidak bisa meninggalkannya" Bujuk Renjun.
Jeno hampir menurutinya. Tapi tidak bisa.

"Bukankah kau sudah sepakat? Kau kalah kertas, gunting, batu jadi hari ini kau menemaniku tanpa Jisung.." Balas Jeno puas. Tidak salah dia melakukan hal aneh dengan membuat taruhan.

Renjun merengut, menggumamkan Jeno bodoh dengan pelan. Renjun juga tidak tahu ada apa dengan Jeno atau niat Jeno. Memangnya Jeno akan pergi kemana sampai Jisung tidak boleh ikut?

Atau... Ini ajakan kencan?

Renjun mengerjap pelan, tanpa sadar pipinya memerah membayangkan sesuatu yang tidak mungkin. Renjun menggeleng.

"Euhm.. Aku sudah menyiapkan bebrapa botol Asi, lalu beberapa makanan sampingan untuk Jisung. Untuk makan siang aku sudah memisahkannya dalam kotak makan siang mini. Isinya sup dan untuk nasi. Aku minta tolong Nasinya untuk sedikit lembek.. Oh, jangan biasakan Jisung dengan televisi. Uhm.. Maaf merepotkan" Renjun sadar dia terlalu banyak bicara karena khawatir.

Doyoung merasa dejavu. Suasana ini hampir sama saat Jaemin dan Mark menitipkan Jisung untuk pergi. Membuat perasaannya sedikit tidak nyaman.

Renjun menatap Jisung dalam, tersenyum kecil. "Dan Jisung, jangan nakal selama Mama tidak ada, mengerti.. Mama janji akan kembali sebelum makan malam.." Renjun mengecupi wajah Jisung. Jisung tertawa, masih belum sadar dia akan pergi di tinggalkan.

Jeno ikut mendekati Jisung. Mengecup pipi bulat Jisung. "Jangan nakal.."

"Kalau begitu kami pergi.." Jeno menautkan tangannya dengan tangan mungil Renjun, membuat Renjun salah tingkah.

"Hati-hati di jalan. Kalian harus kembali ke rumah ini dengan selamat.." Pesan Doyoung tetap melepas mereka meski khawatir.

Jeno dan Renjun mengangguk berbarengan, lalu tubuh mereka menghilang di balik pintu.

***

Renjun benar-benar tidak tenang selama di mobil. Renjun khawatir pada Jisung.

Jeno meringis. Jeno seperti sedang kencan dengan seorang single mom. Well, Renjun memang seorang single mom sih..

"Jangan khawatir. Jisung sudah biasa bersama grandma nya.." Jeno berusaha menenangkan.

Renjun mengerutkan keningnya tidak suka. "Tapi aku tidak pernah menitipkannya. Aku masih bisa mengatasi semuanya. Lagipula kau akan mengajakku kemana sih?" Tanya Renjun ketus.

Jeno tersenyum. Ok, sepertinya motto Jeno memang teruslah tersenyum apapun kondisinya. "Aku akan mengajakmu menonton film, pergi ke taman bermain, Makan siang lalu pulang.."

Renjun mengerjap pelan. Ini.. Kencan? Bukan lagi ajakan, tapi ini benar-benar kencan?

"Apa maksudmu mengajakku seperti ini?" Tanya Renjun masih sama ketusnya.

"Kalau seperti ini kita masih bisa mengajak Jisung bersama kita.." Lanjut Renjun.

"Ini kencan, Renjun.. Aku mengajakmu kencan. Makanya aku tidak membawa Jisung ikut serta.." Jelas Jeno tenang.

𝐈𝐭'𝐬 𝐁𝐞𝐜𝐚𝐦𝐞 𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐛𝐲 [Noren-Sung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang