7 - Guanlin-ssi

14.2K 1.8K 98
                                    

Jangan lupa vote dan komennya

Typo : Anugrah

Happy Reading

***

Renjun menghela nafas bosan. Ini sudah hampir jam makan siang tapi Jeno masih belum muncul juga.
Tadi Resepsionis menyuruh penjaga untuk mengantarkan Renjun ke ruang CEO. Jisung juga mengantuk dan sekarang tertidur dalam gendongannya. Apa di sini tidak ada ruang istirahat?

Bahu dan tangan Renjun pegal.

"Kau menunggu lama?" Jeno muncul dari balik pintu.

Renjun mencebik pelan. "Menurutmu?" Tanya Renjun ketus.

"Jisung biar tidur di ruang istirahat.. Sini biar aku saja.. " Jeno mengambil alih Jisung.

"Aku minta maaf harusnya rapat selesai cepat tapi ada beberapa masalah.. " Kata Jeno menyesal karena membuat submisive itu menunggu.

Renjun mencebik. "Aku harus ke toilet sebentar.. " Ujar Renjun bangkit. Jeno hanya mengangguk lalu masuk ke ruang istirahat.

Renjun buru buru berjalan keluar lalu masuk ke toilet. Setelah urusannya selesai ia berjalan keluar tak sengaja menabrak orang lain yang hendak masuk.

"Oh? Maaf" Kata Orang itu spontan melihat tubuh Renjun limbung sejenak.

"Tidak apa apa, Aku permisi.. " Renjun membungkuk.

"Renjun? Kau di sini?" Suaranya menjadi berbeda, menjadi suara yang ia kenal. Renjun mengangkat wajahnya. Wajahnya berbeda.

Terdengar suara kekehan pelan. Membuat Renjun menoleh ke arah sumber suara. Wajahnya menjadi suram.

"Guanlin.. " Geram Renjun pelan.

"Aku di sini.. Kau merindukanku?" Tanya Guanlin lembut.

Renjun berdecih pelan. Renjun menghela nafas lalu tersenyum. "Tidak sama sekali... Kalau begitu saya permisi.. " Renjun membungkuk sopan, hendak pergi namun lengannya di cekal oleh Guanlin.

"Kenapa kau resign? Kau bekerja di sini?" Pertanyaan Guanlin membuat Renjun tertawa sinis.

"Aku terlihat seperti pekerja? Karyawan? Dengan pakaian seperti ini?" Balas Renjun datar. Bagaimana mungkin dengan pakaian santai ia di sebut sebagai karyawan?

Guanlin terdiam. "Aku ingin meluruskan kesalahpahaman.. " Kata Guanlin pelan.

Renjun tersenyum. "Aku tidak ingin. Kita sudah putus. Sudah berakhir, mari berteman dengan baik tanpa menjadi parasit satu sama lain.. "

"Renjun-aa.. Kau benar-benar salah paham.. " Ujar Guanlin pelan, tanpa sadar mengeraskan cekalan tangannya pada lengan Renjun.

Renjun meringis pelan. "Sakit, Guanlin.. " Desis Renjun pelan.

"Kau harus mendengarkan penjelasanku, Renjun.. " Kata Guanlin datar.

"Lepas, kita sudah berakhir.. " Renjun berusaha melepaskan lengannya.

"Lepaskan" Suara dingin Jeno masuk ke telinga Renjun, lalu melepaskan lengan Renjun. Menariknya ke belakang tubuhnya.

"CEO Jung?" Tanya Guanlin heran.

Jeno tersenyum ramah. "Kau bisa memanggilku Jeno jika kita tidak berurusan dengan bisnis, Guanlin-ssi"

"Bukannya kau harus segera pergi? Tunangan anda pasti sudah menunggu lama, tidak baik membiarkannya menunggu lebih lama.." Lanjut Jeno sambil menampilkan eye smilenya. Guanlin menggeram pelan.

𝐈𝐭'𝐬 𝐁𝐞𝐜𝐚𝐦𝐞 𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐛𝐲 [Noren-Sung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang