00 ; prolog

7.4K 442 6
                                    

Kim Lalisa, berumur 19 tahun dan lahir dari keluarga yang berkecukupan bahkan lebih dari berkecukupan. Bisa di bilang kong-lo-me-rat.

Namun nyatanya, 3 tahun yang lalu ibu dan ayah Lisa cerai karena suatu konflik. Padahal bukan konflik yang begitu berat, hanya karna keduanya memiliki sifat emosional yang malah membuat konflik ini menjadi berat.

Yah, takdir hidup Lisa yang seperti ini mau di buat bagaimana lagi? Lisa hanya bisa pasrah.

Lisa mulai duduk di kursi yang tersedia di halte. Seharusnya setiap pulang dari kampus, Lisa akan di jemput oleh supirnya namun hari ini Lisa mendapat kabar kalau supirnya sedang sakit dan membuat dirinya pulang menggunakan bis umum.

Lisa harus menunggu 15 menit hingga bis yang ia tunggu datang. Agar 15 menitnya tidak terasa membosankan, Lisa lebih memilih untuk memainkan ponselnya dan mengabari ibunya kalau ia akan segera pulang.

[ By the way, setelah orang tua Lisa bercerai, Lisa lebih memilih untuk tinggal bersama dengan ibunya. Jujur saja, ibu Lisa lebih rich, lebih mementingkan uang dan bekerja keras di banding sang ayah, maka dari itu Lisa tinggal bersama ibunya agar hidupnya berkecukupan. ]

Mom♡
Cepat pulang ya sayang, Yoona dan anaknya ingin berkunjung ke rumah

Lisa
Iya mom, 10 menit lagi bis yang aku tunggu akan datang

Mom♡
Ok. Ibu tunggu ya

Mom♡
Be careful

Lisa mendengar suara langkah dari sisi kanannya, timbul rasa penasaran dari dalam hati Lisa hingga membuat dirinya menoleh dan mendapati seorang pria berpakaian serba hitam dan menggunakan topi membuat wajah pria itu tidak begitu terlihat.

Pria itu menoleh ke arah Lisa dan menatap Lisa dengan intens dan dingin.

Lisa langsung memalingkan wajahnya. "Shit. Padahal aku hanya menatapnya biasa-biasa saja, tapi kenapa dia menatapku seperti itu? Menyeramkan." Gumam Lisa dengan jantung yang berdebar. Bahkan mulai muncul setitik air keringat dari dahi Lisa.

Tidak berlangsung lama, mulai terdengar klakson bis dari sisi kiri membuat Lisa bangkit dari kursinya dan berdiri tepat di samping pria itu.

Pintu bis terbuka membuat pria itu langsung naik dan mengeluarkan kartu bis miliknya. Namun sialnya kartu bis pria itu tidak bisa di gunakan.

"Sepertinya kartu bis anda tidak ada saldo." Kata supir bis itu. Tentu ia memahami dan sering mengalami kejadian yang seperti ini.

Lisa mengintip, melihat apa yang sedang terjadi dari si pria yang berdiri di hadapannya ini.

"Begitu. Aku akan membayar dengan tunai." Pria itu baru ingin mengeluarkan beberapa lembar uang tunai namun sang supir segera menyela.

"Maaf tuan, bis umum tidak bisa membayar menggunakan uang tunai. Jadi lebih baik anda mengisi terlebih dahulu saldo kartu anda kemudian menunggu kembali bis berikutnya." Jelas supir bis itu.

Terdengar pria itu mulai berdecak kesal. Lisa melirik ke arah pria itu dengan menggigit bibir bawahnya sendiri.

"-Bagaimana kalau menggunakan saldo kartu ku? Aku pikir ini cukup." Ucap Lisa dengan spontan membuat pria itu langsung menoleh ke arah Lisa.

Lisa menyela antrian dan mulai membayar bis umum untuk dua orang.

"Terima kasih."

Lisa tersenyum tipis "Sama-sama."

"Kalau begitu kalian boleh langsung duduk, jangan membuat penumpang lain menunggu."

Lisa dan pria itu segera duduk di kursi paling belakang. Mereka berdua duduk bersebelahan. Dan kemudian bis pun mulai melaju menuju pemberhentian berikutnya.

"Siapa namamu?" Tanya pria itu secara tiba-tiba.

"Namaku Lalisa, Kim Lalisa."

Continued...

Halo, Baby | liskookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang