Jungkook dan sekretaris Park sampai di kediaman rumah Suho—ayah Lisa. Sebelum datang ke sini, tentu Jungkook dan sekretaris Park sudah mengulik atau mencari-cari informasi tentang Suho.
Jungkook turun dari mobil dan menatap halaman hingga bangunan rumah Suho. Rumah tersebut tidak terlihat mewah, lebih terlihat ke arah sederhana yang hanya di tinggali satu orang. Jungkook mendapatkan informasi, setelah Suho cerai dengan Irene, Suho memilih untuk membeli rumah minimalis dan tinggal sendiri di sana.
Suho tidak berniat untuk kembali ke kampung halaman karna ada satu kendalanya di kota ini. Yaitu, perusahaan kecil yang kini tengah Suho bangun dengan susah payah.
"Jim, masuk sekarang?" Tanya Jungkook kepada Jimin. Jungkook terlihat ragu-ragu untuk bertamu ke sini. Entahlah, Jungkook malah terlihat aneh di mata Jimin.
"Menurutmu?" Jimin bertanya balik yang malah membuat Jungkook menunduk dengan pipi yang bersembu merah. Jimin menaikkan satu alisnya dan menatap Jungkook dengan jijik. "Kau menakutiku, Jeon."
"—Tidak! Maksudku ... Aku hanya gugup untuk bertemu dengan ayah Lisa." Kata Jungkook seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.
"Buang-buang waktu! Kau tau 'kan sore ini aku ada kencan dengan Roseanna." Cetus Jimin yang mulai mendorong tubuh Jungkook untuk mendekati pintu masuk dan bersiap untuk menekan bel pertanda ada tamu dan meminta untuk di bukakan pintu.
Ting~ Nong~ Jimin menekan bel dan tinggal menunggu sang tuan rumah membukakan pintu.
"Tidak di sangka kau begitu gugup hanya karna ingin bertemu dengan ayah Lisa, Jeon." Nyinyir Jimin tak lupa dengan lirikan mata sinisnya.
"Tutup mulutmu. Kau hanya tidak mengerti, kalau ini sama saja seperti aku ingin meminta restu kepada ayah Lisa." Ketus Jungkook dengan lirikan mata yang tak kalah sinis.
"Aneh." Gumam Jimin.
Detik berikutnya, pintu pun terbuka dan langsung menampakkan presensi Suho yang baru saja membukakan pintu. Ketika Suho melihat wajah Jimin dan Jungkook, Suho langsung memasang wajah bingung dengan dahi yang mengkerut.
"Ah! Selamat siang, Tuan Kim." Jimin spontan langsung membungkuk hormat kepada Suho.
Sedangkan Jungkook tergagap dengan kaki yang gemetaran. Mendadak Jungkook lupa dengan bahasa yang ia gunakan.
Jimin yang melihat itu mengeram pelan. Buat malu saja. Batin Jimin. Jimin menepuk pelan punggung Jungkook hingga mampu membuat Jungkook ikut membungkuk horma.
"S ... Selamat pa— siang, Tuan Kim." Kata Jungkook dengan begitu gugup. Detik berikutnya, Jungkook kembali menormalkan cara berdirinya. Begitu pun Jimin.
"Ya selamat siang." Balas Suho. Suho sedikit memicingkan matanya seraya memperbaiki penggunaan kaca matanya agar bisa melihat jelas siapa tamu yang berdiri di hadapannya ini. "Ah! Kau tuan Jeon, bukan? Suatu kehormatan untuk saya karna mendapatkan tamu seperti anda." Ucap Suho dengan tersenyum ramah.
Jungkook ikut tersenyum dan berusaha menetralkan sikapnya. "B ... Biasa saja, tuan Kim." Dan ia merubah senyumnya menjadi tersenyum kikuk.
Jimin lagi-lagi melirik sinis, kemudian menyenggol pelan lengan Jungkook untuk kode.
Jungkook mengerti maksud dari Jimin. Jungkook terlihat mengangguk pelan dan menarik pelan nafasnya kemudian menghembuskannya dengan perlahan. Suho yang melihat itu kembali bingung.
"Saya ingin langsung to the point, Tuan Kim. Omong-omong, bisa kita masuk sebentar? Cuaca di sini sedikit panas." Kata Jungkook sembari menyibak ulang kerah bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo, Baby | liskook
Fanfiction"Aku masuk ke dalam kehidupanmu karna aku menginginkanmu" - Jeon Jungkook