Luffy melambaikan tangannya kepada Sanji dan teman-temannya. Dia pamit untuk pulang lebih dulu.
Luffy menuntun sepedanya sambil memegangi perutnya yang kenyang. Malam ini langit terlihat sepi. Hanya ada bulan sabit yang hampir tidak terlihat, karena awan malam menutupinya. Luffy tidak banyak berpikir, ia membuka ponselnya dan memeriksa pesan masuk.
Ace-Sabo-Ace-Sabo-Ibu rusun-Ace-Sabo-Ace-Sabo.
Dan rentetan pesan masuk lainnya. Luffy membuka satu-satu pesan dari kedua kakaknya. Mereka tidak meminta Luffy untuk pulang, melainkan menceritakan keseharian mereka yang menyenangkan. Luffy kadang tertawa membacanya.
Karena tinggal dua pesan lagi, Luffy tidak berniat untuk membukanya. Saat akan menaruh ponselnya di saku celana, tiba-tiba sebuah pesan masuk. TRING! Luffy melihatnya dari notif. Pesan dari ayahnya.
Ayah
Luffy, kau sudah makan? Jaga kesehatan, ya!
Luffy berhenti. Matanya menatap penuh arti di layar ponselnya. Seulas senyum akhirnya mendarat di wajahnya yang bulat. Luffy tidak membalas pesan itu, ia hanya membacanya dan memasukkannya ke dalam saku celana. Kemudian ia menaiki sepedanya dan menggowesnya dengan santai.
●●●
Seperti biasa Luffy tidak mau langsung pulang. Dia selalu mengambil jalan berputar, menikmati angin malam yang menyegarkan. Sambil menyapa orang-orang yang sedang menutup tokonya.
Tanpa sadar Luffy kembali lagi. Kesini. Ke apartement mewah itu. Ke rumah mewah orang baik itu.
Rumah Torao.
Luffy menyengir sambil memegangi topi jeraminya yang hampir terbang terbawa angin malam. "Apa kabarnya dia sekarang?"
"Aku sedikit merindukan orang itu." Tawa kecilnya terdengar lucu.
Saat Luffy ingin berputar, ia melihat siluet seseorang yang dikenalnya. Luffy menatap orang itu bingung. "Sedang apa dia masuk ke apartement mewah itu?" Ia melamun, menebak apa pun yang bisa menjadi alasan "orang itu" masuk ke sana.
"Luffy-ya?"
DEG! Luffy terkejut. Ia melompat kaget, sepedanya terlepas begitu saja, topi jeraminya terbang, untung saja orang itu menangkapnya tepat waktu.
"Woaahh!! Aku kaget." Kata Luffy. "Oh, terima kasih sudah menangkap topiku, Torao."
"Apa yang kamu lakukan di sini?"
Luffy menaikkan bahunya. "Entah, sepedaku yang menuntunku kemari." Ia segera mendirikan sepedanya yang jatuh. "Pulang kerja?" Luffy menebak.
"Begitulah," Law menjawab sekenanya. Law melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kau punya sepatu?"
"Tentu saja! Kau pikir semiskin apa diriku ini?"
Law menyodorkan kotak kepada Luffy. Tetapi Luffy tidak menerimanya, dia hanya menatap kotak itu bingung.
"Untukku?" Dia bertanya. Law hanya mengangguk singkat. Luffy mengambil kotak itu. "Boleh kubuka?" Law mengangguk lagi.
Tangannya membuka tutup kotak itu. Wajah Luffy terkejut, ia menatap Law setelah melihat isi kotak itu. "Apa ini untukku?"
"Kamu tidak suka?" Law justru bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUSPAS || LAWLU ✅
FanfictionPuspas - campur aduk. Kisah tentang seorang pria berumur 30 tahun yang masih terlilit dengan perasaannya. Dia terikat sebuah hubungan yang bernama sugar daddy-sugar baby-dan masa lalu. Bagaimana kelanjutan kisah pria berumur 30 tahun ini akan berakh...