10

2.2K 286 39
                                    

Tiba di rumah sakit, Law langsung mengambil mantel putihnya dan turun. Luffy ikutan turun dan berlari mengejar Law.

"Kamu ngapain ikut turun?"

"Emang tidak boleh?" Luffy balik bertanya.

Law memutar matanya malas. "Terserah."

Law sedikit berlari, Luffy mengikuti. Mereka langsung pergi ke ruangan Law. "Tunggu di sini, Luffy-ya. Kamu tidak diizinkan untuk ikut aku ke ruang operasi."

"Oke."

Law langsung pergi begitu saja. Luffy mengintip, melihat punggung Law yang hampir menjauh. Luffy menatap Law yang berjalan jauh sambil mengobrol dengan seseorang dan memakai sarung tangan karetnya.

Luffy menutup ruangan Law. Dia berjalan menuju meja kerja. Berbagai tumpukan kertas menggunung dan berserakan. Sebisa mungkin Luffy merapikannya dan meletakkannya di pojok ruangan. Ia melihat kursi Law terabaikan, siluet matanya melambai penuh arti. Senyum di bibirnya terlihat. Kakinya menjinjit saat berjalan menuju kursi itu.

Luffy melempar pantatnya dan berputar untuk beberapa kali. Wajahnya riang saat berputar untuk terakhir kalinya. Kepalanya pusing, jadi dia berniat untuk diam sejenak. Luffy melihat ke gantungan mantel, ada mantel putih yang sempat di bawa Law. Luffy memiliki ide yang menarik. Dia berniat untuk mengambil mantel itu dan memakainya, setelah itu dia kembali duduk dan bertingkah seolah dirinya seorang dokter.

"Akuuu Monkey D Luffy, seorang dokter yang handal!" Ekspresinya seolah membanggakan diri. "Tidak ada penyakit yang tidak bisa aku sembuhkan!" Tiba-tiba Luffy tertawa renyah. Sekali lagi dia memutar kursinya dengan perlahan. Luffy melihat sebuah bingkai foto di meja, ia mengambilnya dan melihatnya.

Terlihat ada seorang laki-laki muda yang sedang memegang sertifikat dan seorang pria tua sambil berpose "peace" dan tersenyum bangga.

"Siapa pria tua ini?" Luffy bertanya kepada dirinya sendiri. Kedua orang itu tidak mirip, Luffy meragukan hubungan kedua orang di poto tersebut.

"Ini pasti Daddy Torao," Matanya berkilat. "Tetapi... siapa pria tua ini?"

Mata Luffy kembali menatap Law muda. Dia menelan salivanya hati-hati. Tangannya mengeluarkan ponsel dan memotret Law muda. "Aku harus mengabadikan ini!" Luffy tersenyum riang. "Daddy saat muda sangat menggemaskan!!"

Luffy memandangi poto Law muda sekali lagi. Ia akhirnya tersadar. "Aku... tidak tahu apa pun tentangnya..."

Luffy menyentuh bibirnya gugup. "Rasanya seperti tidak adil bagiku." Dia menghela napas. "Aku saja tidak tahu jika Daddy seorang dokter."

"Kira-kira berapa umur Daddy, ya?" Luffy mengira-ngira.

Tiba-tiba pintu ruangan di dobrak kencang. Luffy kaget, ia melompat kaget. Ekspresi wajahnya seperti orang ketakutan. Luffy melihat orang itu, seorang wanita yang berdiri di bibir pintu sedang melihat ke arah Luffy.

"Siapa kamu?" Kata mereka hampir bersamaan.

●●●

Baby 5 menatap aneh Luffy. "Seharusnya aku yang bilang begitu, siapa kamu? Mau apa kamu di ruangan ini?"

Matanya menyipit penuh selidik. "Kamu mau mencuri, ya? Ngaku saja!" Melihat Luffy yang memakai mantel dokter punya Law. "Apa kamu seorang stalker?"

Luffy kesal karena dituduh, dia mengeplak meja dengan kesal. "Aku bukan pencuri! Aku bukan stalker juga!"

"Lalu apa?" Baby 5 tidak mau mengalah.

PUSPAS || LAWLU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang