18

1.7K 207 2
                                    

Law membangunkan Luffy jam lima subuh. Luffy mengerang dan akhirnya terbangun. Luffy melihat Law yang sudah berpakaian rapi.

"Mau kemana?" Luffy bertanya setengah sadar.

"Bangun, kamu harus pindah. Apa kamu tidak khawatir dengan teman-temanmu?"

Luffy sepertinya lupa dan Law baru saja mengingatkannya. Dengan niat setengah Luffy beranjak dari kasur dan berjalan dengan linglung. Law hanya melihat laki-laki itu berjalan malas dengan datar. Setelah rapi dan bersiap, Law menyusul Luffy. Dia membukakan pintu untuk Luffy.

"Luffy-ya..." Law memanggil.

Luffy menoleh sambil mengucek matanya. Kelihatannya matanya masih sangat berat untuk terbuka lebar. Law menatap wajah bulat Luffy yang menggemaskan. Ia membelai pipinya kemudian mengecup bibir laki-laki itu. Luffy menerimanya, bahkan kaki-kakinya ikut berjinjit untuk bisa mengimbangi.

"Berangkat ke sekolah bersama temanmu?" Tanya Law saat menyudahi ciumannya.

"Hm, begitulah. Aku akan bawa sepeda."

"Hati-hati, ya."

Luffy mengangguk. "Daddy juga hati-hati, ya."

Ah, panggilan itu. Sudah lama sekali Law tidak mendengarnya. Law refleks tersenyum kecil saat mengamati tubuh mungil Luffy berjalan masuk ke apartement sebelah. Law melihat arlojinya, dia harus bergegas pergi.

●●●

Setengah enam, alarm berbunyi begitu keras. Nami yang merasa terganggu akhirnya mendobrak masuk ke kamar dan mematikan alarm. Perempuan itu menggoyang-goyangkan tubuh Luffy.

"Luffy, cepat bangun!"

Tidak mendapat respon apa pun akhirnya Nami membuang napasnya dulu sebelum benar-benar mengeluarkan kekuatannya.

"LUFFY BANGUN LAH!!"

Luffy terkejut. Nyawanya seperti memaksa masuk ke dalam tubuhnya. Luffy langsung duduk tegak sambil mencengkram selimutnya kuat-kuat. Melihat respon Luffy, Nami tersenyum bangga dengan perbuatannya.

"Cepat mandi! Sanji sudah menyiapkan sarapan!"

Luffy langsung beranjak dari kasur. "Oh, sarapan... itu yang aku suka." Kakinya langsung melangkah ke kamar mandi.

Sanji, Nami, dan Usopp sudah makan duluan sambil menonton berita di tv. Tidak lama kemudian Luffy keluar dari kamar mandi dengan air yang masih menetes dari rambutnya. Ia lalu berlari ke kamar dan memakai seragamnya. Beberapa menit kemudian ia bergabung dengan teman-temannya.

Usopp mengambil potongan telurnya. "Masih pagi tetapi berita menayangkan gosip artis. Menyebalkan."

Luffy mengambil nasinya dan mulai mengunyah perlahan. Matanya menatap layar tv tepat di saat gosip sedang membicarakan Law. Luffy tahu kalau Law adalah orang dengan latar belakang "keluarga kaya raya", pasti semua orang kenal dengannya apalagi di kalangan artis. Tetapi apa berita itu sungguhan? Walaupun masih di bilang gosip.

"Apa kau percaya gosip itu?" Nami menelan nasinya. "Aku tidak percaya..."

Luffy melirik ke Usopp dan Nami secara bergantian. "Apa mereka berdua lupa dengan wajahnya Torao?" Luffy membatin ragu.

"Aku tahu kau penggemar beratnya Monet, kan?" Usopp menunjuk Nami dengan sumpitnya.

"Hei, jangan menunjuk Nami dengan sumpit!!" Justru Sanji yang marah karena perilaku Usopp yang tidak sopan.

PUSPAS || LAWLU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang