BAB 35

6K 600 32
                                    

Hallo semuanya 

Varo comeback

*

*

*

"Kamu takut sama kakek?" tanya Leoner yang melihat Varo sangat ketakutan dengannya apa wajahnya sangat menyeramkan sampai cucunya itu menghindar. Namun dia tepis pemikiran itu karena dia yakin dia masih tampan walau di usia yang menginjak tujuh puluh tahun.

"Sudah tahu masih tanya, dasar kakek tua" gerutu Varo dalam hati

"Sini sama kakek, kakek tidak gigit kok" ucapnya dan semakin dekat dengan Varo dengan tangan direntangkan untuk memeluk cucunya itu

Hap

Dengan sigap Leoner memeluk cucunya dengan erat seraya mengecup pucuk kepala Varo sedangkan Varo hanya pasrah dan menatap Rio yang didekatnya dengan memelas bagaikan seekor kucing.

Rio yang ditatap seperti itu oleh tuan mudanya hanya mengangkat bahu acuh. Yang membuat Varo amat kesal

"Awas saja kau Rio, dasar perjaka tua si*lan" kesal  dalam hati Varo

"Cucu kakek ko diam, atau... Varo mau sesuatu dari kakek, kakek Varo ini sangat kaya loh" tutur Leoner

"Dih sudah tua masih sombong bukannya perbanyak istigfar" batin Varo

"Varo mau apa? Mobil, mainan , rumah, kapal atau pulau?" tanya Leoner beruntun

Sedangkan Varo hanya menggeleng dia tidak ingin semua itu

"Kakek.." panggil Varo pelan. Leoner langsung melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Varo sambil menatapnya "Ada apa?"

"Varo.. mau kak Rini" ucap Varo dengan pelan

Deg Apa yang harus dia jawab, Leoner sama sekali bimbang kalau dia jawab yang sebenarnya kalau Rini diculik pada cucunya, dia tidak ingin cucunya kembali drop

"Kakek bakal berusaha cari kak Rini" jawab Leoner dan membuat Vao mengembangkan senyumnya dan langsung memeluk Leoner

"Terimakasih, Varo sayang kakek" ucapnya dengan tulus yang membuat hati Leoner berbunga bunga

"Kakek juga sayang sama cucu kakek ini" balas Leoner

Keduanya berpelukan tanpa disadari ada seorang wanita yang menatap mereka berdua dengan haru sambil menitikan air matanya.

"Terimakasih Tuhan"

.........

Ctas...

Ctas..

Ctas...

Ctas..

Suara cambukkan menggema di sebuah kamar

Akhh..

Akhhhh.

Rini dengan sekuat tenaga agar dia tetap kuat namun sayang cambukkan itu semakin kuat.

Satya membabi buta mencambuk Rini tanpa ampun dia melampiaskan kemarahannya pada wanita itu atas kebangkrutan perusahaannya.

Satya mencengkeram keras dagu Rini "Gara gara adik lo perusahaan gue jadi bangkrut" marahnya

"kau saja yang terlalu serakah" bals Rini sekas

Satya yang tidak terima dengan ucapan Rini dia menari rambut Rini dengan kuat

Ahhhh..

"Apakah adik kesayanganmu akan hidup dengan tenang jika tahu kakak kesayangannya ini saya siksa" ucap Satya

ALvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang