Dimenticare

Prolog

Sore ini cuaca sangat cerah di selimuti langit senja yang berwarna oranye. Angin berhembus sepoi-sepoi menerpa dedaunan yang berjatuhan dan beterbangan dibawa angin.

Di bawah rindangnya sebuah pohon, seorang gadis terduduk di atas tanah yang ditumbuhi rumput hijau. Gadis itu menyilangkan kakinya dan menunduk menutupi wajahnya.
Seragam sekolah masih melekat ditubuhnya dengan hoodie yang membalut tubuh mungilnya.

Tubuh gadis itu bergetar lalu terdengar isakan tangis. Sesekali orang yang berada di taman memandangi gadis itu dan merasa heran mengapa seorang siswa sma menangis disana.

Gadis itu lalu mengambil tisu di dalam tasnya dan mengusap sisa air mata serta ingus di hidungnya.

Dia menatap langit senja yang memperlihatkan matahari terbenam yang sebentar lagi akan tenggelam dan tergantikan dengan langit hitam malam yang diselimuti bintang serta bulan.

Tatapan mata itu seolah kosong padahal di otaknya berkecamuk banyak pikiran-pikiran yang mengganggunya beberapa hari terakhir.

Tak selang berapa lama, seseorang mendekat dan menepuk pundaknya pelan. Gadis itu menoleh dan mendapati seorang anak kecil tersenyum hangat kearahnya.

Anak kecil itu bertanya "Kakak kenapa duduk disini sendirian?"

Gadis itu hanya membalas dengan senyuman tipis.

Dari arah kanan mereka, terlihat seorang wanita yang berlari mendatangi mereka dan langsung menarik anak kecil tadi.

"Maaf ya anak saya mengganggu kamu" ucapnya. Lalu wanita itu menggandeng anak kecil tadi dan membawanya pulang.

Gadis itu beranjak dari duduknya dan mengambil tasnya yang ia gendong di bahu. Dia berjalan meninggalkan taman tersebut dan berhenti di halte bus.

Tak lama kemudian bus yang ia tunggu datang, gadis itupun menaiki bus tersebut dan tak lupa membayar dengan menggesekkan sebuah kartu tanda pembayaran.

Setelah semua penumpang masuk, sopir bus tersebut menjalankan busnya menuju rute dan tujuan yang sesuai dengan pemberhentian di halte selanjutnya.

Gadis itu hanya duduk sambil mendengarkan musik yang membuatnya mengantuk di dalam perjalanan.

🖇🖇🖇