Atmosphere

14 4 7
                                    

Happy reading chingu ☔️💙

🖇🖇🖇

Di dalam sebuah ruangan yang senyap tanpa adanya suara yang terdengar, Valerie berjalan menuju balkon kamarnya lalu duduk di ambang pagar pembatas. Matanya jauh menerawang entah kemana. Raut wajahnya memperlihatkan kesedihan, tanpa terasa sebulir air mata jatuh membasahi pipinya.

Selalu saja seperti itu, entah apa pemicunya yang membuat Valerie bisa menangis secara tiba-tiba padahal hari ini berjalan normal seperti biasanya.

Valerie lalu menyudahi tangisannya dan meninggalkan balkon menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena sebentar lagi dia akan jalan-jalan bersama Sean.

Tak perlu waktu lama, Valerie sudah selesai mandi. Ia lalu menuju walk in closet untuk mengambil pakaian yang akan ia kenakan. Pilihannya jatuh pada pakaian simpel dengan kaos oversize berwarna putih dan celana pendek berbahan jeans.

 Pilihannya jatuh pada pakaian simpel dengan kaos oversize berwarna putih dan celana pendek berbahan jeans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia juga memakai beberapa aksesoris seperti gelang tangan dan anting yang simpel. Rambutnya ia biarkan tergerai dengan indah dan scrunchie yang menempel sempurna di pergelangan tangannya.

Valerie lalu beralih ke meja rias, memoleskan sedikit bedak tabur pada wajahnya. Menambahkan sedikit blush on dan maskara di bulu matanya. Sentuhan terakhir adalah di bibirnya, ia memakai sedikit lipgloss berwarna peach yang membuat bibirnya tampak glossy.

Selesai bersiap-siap, Valerie memandang jam yang ada di dinding kamarnya. Sudah menunjukkan pukul 18.48 malam, artinya sebentar lagi Sean akan sampai untuk menjemputnya.

Valerie lalu keluar dari kamarnya, turun kebawah menuju ruang tamu. Di sana sudah ada ayahnya dan ibunya yang sedang asyik menonton tv.

"Pah, mah, Valerie izin mau keluar main sebentar ya," ucapnya saat sampai di samping kedua orangtuanya.

Renata yang melihat anaknya sudah sangat rapi dan cantik itupun tersenyum menanggapi. "Iya hati-hati di jalan, kamu anak gadis pulangnya jangan terlalu malam. Jam 22.00 usahain udah di rumah," ucap sang mama memberikan izin.

"Sama siapa mainnya?" Kini papanya yang bertanya.

"Sama temen pah."

"Temen kamu cewek apa cowok?" lanjut papanya.

"Cowok."

"Jangan macem-macem di luar, pesan papa cuma satu," papanya menjeda ucapannya sambil melirik Valerie "jaga diri, kamu tau kan maksud papa?" pesan papanya dengan tatapan serius saat mengatakan hal itu.

DimenticareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang