❛ 𝐖𝐄𝐒𝐓 𝐖𝐀𝐘𝐏𝐎𝐈𝐍𝐓‧₊˚✧

1.3K 293 62
                                    

❛ n' summary
You stuck in my mind
for a longer time

❛ n' summaryYou stuck in my mindfor a longer time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‧₊˚✧˚₊‧

Lusa kakak pulang. Pesan dari sang kakak membuat [Name] pusing bingung bimbang seharian. Bagaimana caranya dia menjelaskan perihal kehadiran Albedo di apartement?

Tidak mungkin [Name] bilang, 'Ada kurir paket ngirim barang isinya manusia'. Aneh 'kan? Bisa - bisa [Name] masuk rumah sakit jiwa

Belum lagi cuaca malam itu sedang badai sama seperti pikirannya. Hingga listrik tiba - tiba saja padam bersamaan dengan kilatan petir yang menyambar

“Anjing kaget—” karena pendingin ruangan di kamar [Name] mati, mau tidak mau harus keluar kamar walaupun sudah tengah malam. Sebenarnya ada alasan lain selain pendingin ruangan yang mati

Ohya Albedo tidur di sofa, karena pintu kamar kakaknya dibawa si pemilik. Tapi tenang saja, sofanya bisa di ubah menjadi kasur mini

“Albedo...?”

“Dibelakang”

[Name] sontak menoleh cepat lalu menghela nafas leganya melihat Albedo yang membawa mangkuk kecil dengan lilin

Keduanya berjalan menuju sofa lalu berdiam diri tanpa obrolan, hanya di temani suara gemuruh dari luar

“Albedo tukeran... Gak mau deket dapur” setelah bertukar tempat, [Name] langsung mengambil selimut lalu membungkus dirinya

[Name] takut gelap, lebih tepatnya takut dengan sesuatu yang berada di kegelapan. Tau 'kan :)?

“Kenapa takut? Disini cuman ada kita. Hantu gak berani nunjukin rupa mereka karena takut di usir permanen nanti”

[Name] hanya diam sembari memejamkan matanya, berniat tidur agar rasa takutnya menghilang

Hingga Albedo tiba - tiba saja menariknya ke pangkuan dan wajah [Name] berhadapan dengan dadanya. Sekarang selimut putih tebal membungkus keduanya

Tubuh Albedo itu harum, seperti wangi bunga yang di siram air hujan. Sejuk dan menenangkan. Seperti sekarang, Albedo memeluk [Name] dan mengusap - ngusap rambutnya, sesekali mengecup pucuk kepala [Name] dengan lembut

“Albedo... Nunduk sebentar”

“Ya—”

[Name] tiba - tiba saja mengecup lembut bibir Albedo. Sekedar menempel saja tanpa pergerakan lalu menjauhkan wajahnya dan memeluk Albedo

Terdiam beberapa saat, Albedo mengecup kening [Name] lalu mendekapnya lebih erat

“Selamat malam”

‧₊˚✧˚₊‧

aku cinta angst 🤡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku cinta angst 🤡

،،.⃝⃕𝐎𝟐 /::'𝐒𝐄𝐑𝐄𝐍𝐃𝐈𝐏𝐈𝐓𝐘◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ𝐀𝐋𝐁𝐄𝐃𝐎ﻬ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang