❛ n' summary , Get hypnotized by his beauty eyeballs
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‧₊˚✧˚₊‧
Ada baiknya Albedo sesekali keluar apartement dan menghirup oksigen segar. Walaupun [Name] sangat ingin menyeret Albedo kembali pulang karena mata para wanita gatal
Terutama remaja baru tumbuh, mereka tidak malu - malu menghampiri Albedo dan bertanya ini itu. Contohnya, “Sudah punya kekasih?”
Dan [Name] sangat ingin menggigit wajahnya. “Albedo kau kedinginan?” yang di tanya hanya menggeleng. “Tch, memangnya kau bisa membohongi ku?”
[Name] menarik tangan Albedo menuju bangku taman lalu memaksa duduk sementara [Name] memeriksa suhu Albedo. “Pipi mu dingin, dahi mu panas, hidungmu juga merah. Ayo pulang saja, oh atau membeli coklat hangat di caffè—”
“Hangat”
Tanpa di sadari, [Name] sedari tadi menangkup kedua pipi Albedo. Kebiasaan saat dulu kecil ketika ia terserang demam, kakaknya memilih menaruh telapak tangan di kening [Name] dibandingkan kompres dengan kain
Suhu tubuh manusia bisa menyalurkan rasa hangat pada manusia yang lainnya. Bukan hanya suhu, bahkan terkadang perasaan mereka ikut tersalurkan
Jadi Albedo tau jika [Name] sedang dilanda panik. Padahal cuman kedinginan kenapa panik? [Name] tidak pernah mengurus hidup atau masalah orang lain jadi ini pengalaman pertamanya <3
“Hehe...”
[Name] mengampit kedua pipi Albedo hingga bibirnya terlihat seperti ikan <3 lalu menariknya lagi dan di ulang - ulang seperti itu
Si korban yang menikmati kehangatan duniawi aseq. g
Albedo yang sedang menghangatkan diri sontak membuka matanya dan menatap [Name] tajam
Dibandingkan merinding karena tatapan Albedo, [Name] justru menganggumi obsidian teal brightnya dengan dedaunan gugur yang terpantul dari kornea matanya
[Name] itu tipikal gadis yang mudah hanyut dalam keindahan, di tambah dia juga seorang seniman, setiap melihat sesuatu yang indah sulit berpaling
Jika para pekerja kantoran mementingkan duit dan memandang rendah mereka yang gagal, para seniman menghargai hal - hal indah yang mereka lihat
“Mamah! Kakak itu mau ciuman!” sontak [Name] menjauhkan wajah Albedo dan menutup matanya. “Kakak ayo cepat ciuman! Aku ingin lihat!”
Bocah stress. [Name] langsung menarik Albedo pulang sementara bocah yang menyorakinya sedang di jewer oleh ibunya
“Lain kali jangan pernah menatap ku seperti itu Albedo, nanti kalau mata mu berpindah ke tangan ku bagaimana?”
‧₊˚✧˚₊‧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.