02. ᴍᴀsᴜᴋ ᴋᴇ ᴅᴜɴɪᴀ ᴀɴɪᴍᴇ?

90 10 0
                                    

"Nice receive"

"Kiri!"

"Nice kill, tanaka"

Aku melihat pemandangan yang ada didepanku dengan tatapan tidak percaya. Para karakter anime yang aku sukai mendadak menjadi nyata didepan mataku sendiri.

"Bagaimanapun ini sangat-sangat tidak mungkin! Tapi, mereka terlihat nyata sekali. bahkan..."

Mataku melirik kearah lapangan voli. Lebih tepatnya pada pria pendek bersurai orange yang tengah bersiap untuk melompat.

"Hinata keren!" Batinku dalam hati.

Saat aku tengah fokus melihat pertandingan, seseorang menepuk bahuku dari belakang.

"Hey" panggil orang itu.

Aku berbalik dan melihat perempuan cantik berkacamata dengan tahi lalat dibawah bibirnya.

"Shimizu?"

"Kenapa kau tidur disini, Himeko-san?" Tanya shimizu.

Aku mengalihkan pandanganku darinya. Bukan karena gugup dengan pertanyaannya, tapi wajah cantik itu yang membuat hatiku sedikit berdebar.

"Hmm, itu aku-"

"Kau menunggu kageyama?" Tanya shimizu yang membuatku terkejut.

"Apa?"

Aku mengerjapkan mataku berulang kali. Apa katanya? Menunggu Kageyama? Pertanyaan yang sangat tidak masuk akal.

"Aku pernah melihatmu pulang bersama dengan kageyama" ucap Shimizu dengan tersenyum.

"A-aku?" Tanyaku dengan menunjuk diriku sendiri.

"Iya, ada apa? Kenapa kau seperti kehilangan ingatanmu?" Ucap Shimizu terkekeh pelan.

"Apakah kageyama pernah berbicara dengan perempuan lain selain shimizu dan Yachi?"

Ada satu yang membuatku bingung. Kenapa mereka tahu namaku? Bukankah nama himeko tidak ada didalam cerita?

"Himeko-san?"

Shimizu melambaikan tangannya didepan wajahku yang sedang melamun.

Aku tersentak "Iya! Benar! Apa yang kau katakan tadi benar"

Shimizu sempat terdiam sejenak lalu tersenyum dengan tulus ke arahku.

"Kau berbeda dengan apa yang orang bicarakan"

Aku tertegun melihat kecantikan shimizu. Seperti ada lampu yang menyoroti wajah perempuan itu.

"Silau!"

"Kiyoko-san sedang berbicara. Dia tersenyum, bibirnya bergerak!"

"Itu yang disebut percakapan antar wanita ya?"

"Nishinoya, tanaka, fokus ke pertandingan!" Ucap Daichi dengan tegas.

Shimizu menepuk pundakku pelan "Jangan hiraukan mereka"

"I-ya, shimizu-senpai" ucapku gugup.

"Panggil saja kiyoko" Ucap Shimizu.

"Wah, wajahnya itu sangat luar biasa"

Saat aku tengah mengagumi wajah shimizu yang dipahat dengan sempurna. Tiba-tiba saja pria berwajah ketus berjalan ke arahku.

"Kenapa kau masih disini?!" Ucapnya dengan nada galak.

"Apa?"

Aku mengerutkan dahiku dengan kesal. Mendengar nada bicaranya padaku, sepertinya orang ini memang sangat mengenaliku.

𝐊𝐀𝐑𝐀𝐒𝐔𝐍𝐎 𝐇𝐈𝐆𝐇 𝐒𝐂𝐇𝐎𝐎𝐋 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang