"Jadi hari ini mau ngapain? Kalo cuman gini doang gw cabut",mione
"Bener juga gimana kalo nonton bioskop?",kata Girdan
"Ayok aja",jawab mereka semua kecuali aku
"Waktu?"
"Sekarang udah jam 7.32",ucap elix yang melihat jam tangan nya
"....",mione meloading dulu sebelum lanjut bicara
"Bisa"
"Yess yaudah kuy tunggu apalagi, btw lu naik apa?". Girdan
"Dia di jemput sama gw"
"Tumben biasanya lu kan sama jeli"
Aku tak membalas perkataan itu dan hanya asik dengan dunia nya sendiri
"Yuk lah gue otw duluan,ayok jel",tarik tangan Girdan ke arah motor nya
Aku membayar kopi nya dulu sebelum pergi...
Tapi setelah ku pikir - pikir bukan nya di pikir - pikir ini namanya bukan Doble date tapi lebih satu
Aku pun segara menaiki mobil Jay dan mulai menanyakan kenapa mereka di sini bareng kita
"Kok dia ikut si? Katanya lu cuman sama elix doang, harus nya kalo gue tau gini dari tadi mending nggak usah ikut",gerutu ku
"Kan lumayan bukan si? Lu seneng - seneng sama baikan sama temen",jay mendekati badan ku dan memasang pengaman mobil
Mione hanya meroling eyes
"Udahlah lagian juga nggak baik marah - marahan kalo di pikir ini juga salah Lo bukan? Nggak mau jujur sama sahabat lu"
"Iya si, kalo aja gue cerita pasti bukan kek gini kan"
"Nah tuh tau, mending jujur aja"
"Walaupun begitu nggak bisa"
"Ke gua aja bisa masa ke sahabat sendiri nggak bisa"
"Karena..",ucap mione yang berhenti
"Karena?"
"Lu tau kan pepatah kawan bisa jadi lawan.. gw percaya itu kalo misalkan gw nunjukin kelemahan yang ada pada diri gue, kalo dia khianatin gue setidak nya dia belum tau kelemahan gue, dan aku ini bisa nyari tempat yang aman buat diriku ini"
"Pengecut ya lu", celetuk Jay
Mione hanya tersenyum ke arah jay dengan tulus dan dia bilang
"Inilah gue, sama kek Lo pengecut."
"Lah kok gue?",elak Jay yang nggak terima di bilang mione begitu
"Kalo Lo nggak pengecut, lu akan keluar dari kandang Lo"
"Lu omong apaan si, seolah - olah lu tau diri gue ini"
"Nggak tau, gue nggak tau apa - apa tentang Lo bahkan semuanya tapi emang kelakuan lu dan senyuman lu bisa seperti biasanya tetapi tidak dengan mata lu Jay.. sorot mata seseorang tidak bisa dibohongi",kata mione sambil menyenderkan kepalanya di kursi mobil dan melihat pemandangan perlahan
"Lu cocok kek nya jadi psikolog"
Aku hanya tertawa kecil dan melihat pandangan lagi
"Hidup itu layak nya bumi yang berputar, dari anak kecil - dewasa - tua dan berakhir mati, kalo di agama ku kita ini berasal dari tanah dan kembali lagi ke tanah"
"Lu pengen ya dingertiin orang ya?", pertanyaan Jay tiba - tiba bahkan Jay sendiri kaget dengan omongan nya
"Nggak kok gue nggak minta di ngertiin, setidak nya cukup beri 1 orang yang mengerti diriku.itu saja cukup jika orang itu mengerti diriku aku pun akan mengerti dirinya bahkan bisa lebih"

KAMU SEDANG MEMBACA
TIDAK LEBIH
Romantizm"ucapan ku berbeda dengan hatiku,kamu tidak akan pernah tau apa yang aku pikirkan" "Pilih sahabat atau kekasih Lo?" "Kenapa tuhan slalu menempatkan ku di posisi yang aku sendiri tak bisa memilih yang mana, yang benar." "Percuma mione.. kamu berbeda...