02-Sang Petarung

906 91 3
                                    

Decitan empat batang besi pipih nan tajam yang bergesekkan begitu memekakkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya

Tetapi tidak untuk sepasang ayah dan anak alpha yang sedang menari dengan indahnya bersama dua pedang digenggaman kanan dan kirinya

Terik matahari dan tempat yang berdebu akibat dari kaki-kaki jenjang mereka tidak menyusutkan semangat dari kedua orang ini, atau mungkin hanya salah satunya?

"ayo terus nak! jika kau menang, setelah hari ini pho izinkan kau memilih universitas yang kau mau, bahkan jika kau ingin ke luar Thailand sekalipun" ucap sang ayah sambil terus bertarung

Mereka berhenti sejenak, tidak! Sang anak yang menahan pedang milik ayahnya "benarkah? jika begitu aku tak akan kalah hari ini" kemudian pertarungan berlanjut lagi dengan sengitnya

Ditemani sang surya yang begitu kuat memancarkan sinar dan menebar panasnya diatas kepala, begitu pula panasnya pertarungan antar ayah dan anak tersebut. Siapapun pasti tidak akan tahan dengan kuatnya sengatan panas matahari di jam dua belas siang ini

Menangkis, menyerang, menghindar sana sini, ditambah peluh yang tidak berhenti bercucuran dibalik pelindung baja pun tidak jua menyurutkan energi dan semangat pertarungan dua alpha dominan tersebut

Hingga yang lebih tua menyerah karena lelah, mereka baru berhenti

"cukup hahh... energikuhh.... sudahhh... hampir hh..habis" sang ayah mengaku kalah, ia tersungkur di tanah dengan napas tersengal

"baiklah, pho" yang lebih muda mengulurkan tangannya bermaksud membantu yang lebih tua

Diraihnya tangan itu kemudian berusaha bangkit dengan sisa tenaganya

"bagus, kau hebat hari ini! Sesuai perjanjian, sekarang tentukan universitas mana yang kau inginkan. Aku alpha, apalagi aku pemimpin disini, mengingkari janji itu bukan diriku" ujar sang ayah sambil berjalan menepi ke tempat istirahat bersama sang anak

"baik, pho terima kasih, aku sudah menentukan tempatnya" jawab sang anak

"dimana?" tanya yang tua

"alpha muda! alpha! apakah kalian sudah selesai berlatih?" belum sempat Singto membuka mulutnya, suara wanita sudah menginterupsi obrolan kedua alpha tersebut

Cara berjalan yang anggun, dress warna putih agak longgar yang menjuntai sampai kebawah lutut, rambut digelung sederhana, polesan yang juga sederhana. Khas seorang wanita bangsawan ibu kota

"kami baru saja menyelesaikannya, ada apa?" tanya alpha yang lebih tua

"tidakkah kalian lapar? Kami sudah menyiapkan makanan untuk kalian" tawar wanita tersebut

Tutur kata yang lembut, ditambah senyum manis tidak membuat kecantikan wajah yang memasuki usia hampir setengah abad itu luntur, bahkan semakin cantik karena dirawat terus menerus, sang keriputpun tidak bisa mempengaruhi kecantikan wabita satu ini

"baiklah, aku dan alpha muda akan membersihkan diri dahulu, setelah itu baru kami akan makan siang, omegaku" ujar alpha yang lebih tua sang omega mengangguk

Sang alpha muda mengangguki ujaran yang lebih tua "baiklah, aku akan membersihkan diriku terlebih dahulu" kemudian alpha muda berlalu meninggalkan sepasang alpha-Luna di depannya

👑👑👑

Berdiri dihadapan kaca setinggi dua meter, melepaskan pakaiannya satu per-satu hingga tersisa celana panjangnya saja, orang itu memandang pantulan di kaca tersebut dengan tatapan tak terartikan

"ini bukan aku, kenapa aku sebodoh ini menuruti perkataan alpha tua itu?" rahangnya mengeras, tangannya meraba setiap luka goresan dan lebam biru di tubuh tan-nya, akibat dari pertarungan dan pelatihannya selama ini

"aku yang asli adalah aku yang lemah! Alpha seharusnya tidak bisa di dominasi, terlebih lagi aku adalah alpha dominan, tetapi apa ini?" alpha itu merutuki dirinya sendiri

"aku ini alpha! Kenapa aku masih tunduk pada orang lain?! harusnya aku bisa membela diriku sendiri! Harusnya tak ada yang bisa mempengaruhi diriku sendiri! Aku alpha pengecut!" alpha tersebut mulai menangis

"lihatlah! alpha ini menangis! Dan bayanganku pun seakan mengejekku, luka-luka ini sedang membercandai aku! Legam ini mentertawakanku! AAARRGGHHHH!" alpha itu memegangi kepalanya kuat-kuat, kemudian terduduk di lantai, masih di depan kaca

"alpha tidak boleh menangis! Alpha harus kuat! Aku alpha satu-satunya yang akan menjadi pemimpin di pack ini setelah pho ku nanti!" alpha muda itu menguatkan dirinya sendiri

"moongodnes! kenapa kau tidak bisa merubah kepercayaan dan tradisi orang-orang disini seperti orang-orang di kota sana! kenapa harus alpha dominan seperti aku yang harus menjadi pemimpin mereka?! kenapa?!" alpha itu meraung sambil meringkuk di lantai kamarnya, beruntung kamarnya ini kedap suara, jadi tidak ada yang bisa mendengar raungannya

Tiba-tiba angin berhembus kuat mengitari kamar sang alpha muda

Kemudian muncul setitik cahaya yang awalnya kecil kemudian bersinar terang, menyilaukan mata sang alpha muda yang refleks menutup matanya

"alpha muda, bukalah matamu! Ini aku" suara lembut itu membuat sang alpha membuka matanya

"s-siapa kau? kenapa kau bisa masuk kamarku?!" sang alpha panik

Tentu saja panik! Dikamarnya kini muncul seorang wanita cantik bergaun putih bersih yang menjuntai panjang menutupi kakinya, jika orang-orang tau maka akan tidak baik untuk nama sang alpha dan keluarganya

Wanita tersebut menunduk, mendekati alpha yang merangkak mundur

"tenanglah alpha muda! Ini aku! Aku penciptamu!" suara lembut itu mencoba menenangkan sang alpha

"M-moon...Moon godnes?" ucapnya terbata, wanita itu mengangguk

Sang alpha membenarkan posisi duduknya dengan gugup

"a-ada apa kau kesini?" tanya alpha itu terbata

Moon godnes tersenyum "memberi tahu dirimu sesuatu" alpha itu mengenyritkan keningnya

"ikuti takdirmu, jangan menyerah! Maka perubahan itu ada pada dirimu, dan perubahan besar akan terjadi ketika kau berhasil melewati rintangan bersama mate-mu, berjuanglah! Semoga berhasil!" Moon godnes kemudian berdiri lalu menghilang lagi bersama cahaya yang mulai berubah seperti sebelumnya

Sang alpha terdiam memikirkan perkataan penciptanya

















Hai haiii swasdee👋 Vee lagi belajar bikin cerita fantasi, nih!

Jadi kalo banyak yang nggak masuk akal di cerita ini tolong kasih tau Vee, ya😇

Our Secret Story (SingtoKrist)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang