13-Mother

625 84 10
                                    

Krist terkejut ketika ia terbangun di tempat yang asing, dan ia sendirian. Tubuhnya terasa bugar tanpa rasa sakit, dan ia memakai pakaian serba putih yang bersinar akibat pantulan sang surya yang hangat

"dimana aku?" Krist menyandarkan tubuhnya di sebuah pohon di dekatnya

Matanya mengedar, hanya menemukan hamparan rumput hijau yang luas dengan beberapa pohon yang rimbun, di sisi kanannya ia melihat sebuah danau yang jernih dan mengkilap terpantul sinar matahari

Krist teringat seauatu, ia terkesiap ketika meraba perutnya dan juga memandangi kedua pergelangan tangannya

Bersih putih tanpa sayatan, persis seperti dahulu

"a-ada apa ini? Aku dimana? Kemana semua orang?" Krist mulai beranjak, melangkahkan kaki telanjangnya menelusuri tempat itu

"p'Tay? p'New? alpha Singto?" Krist terus memanggil-manggil nama kakak dan matenya

"p'Gun?! Win?!" Krist mulai berteriak

Kakinya terus melangkah kemanapun menuruti instingnya, tetapi nihil. Pemandangannya selalu sama dimana-mana. Krist sudah berjalan jauh, tetapi ia merasa hanya berputar-putar di tempat yang sama berkali-kali

"sebenarnya aku dimana?" Krist mulai lelah berjalan, akhirnya ia mendudukan dirinya di pinggir sungai dengan menekuk lututnya

"Krist..."

Krist menoleh, ia terkejut saat melihat ibunya di depan mata

"ibu?" Krist bangkit dari duduknya

Yang dipanggil ibu oleh Krist melangkah mendekati Krist "putraku" panggil ibu Krist sambil membelai pipi putranya

"i-ini sungguhan? A-aku bertemu ibu?!" dengan gemetar, tangan Krist mencoba menggenggam jemari ibunya yang membelai pipinya

Ibu Krist mengangguk "iya sayang, ini ibumu" Krist menghambur ke pelukan ibunya sedetik kemudian

Semakin mengeratkan pelukannya, semakin terasa nyata bagi Krist. Tangisnya pecah di bahu sang ibu, Krist tak tahu harus bagaimana lagi untuk menyalurkan rasa rindu yang ia pendam selama hampir enam belas tahun berpisah

"p'Tay dimana ibu? Kenapa ibu belum kembali juga? Phi bilang tahun ini ibu akan kembali" Krist terus merengek kepada sang kakak, sementara yang ditanyai hanya diam

"bahkan phi sudah mengatakan kepadaku setiap tahun bahwa ibu akan kembali tahun depan" cicit Krist

Menyadari Tay hanya membisu, Krist panik sendiri "phi? Kenapa diam? Apa Kit berbuat salah? Maafkan Kit, na?" Krist memelas

Tay menatap sendu adik kecilnya ini, usianya baru delapan belas tahun, masih muda, dan Tay akan terus menganggapnya sebagai adik kecilnya. Tetapi hidupnya sudah dikelilingi oleh bahaya

"ibu akan pulang besok, kali ini phi tidak berbohong" Tay berkata kenyataan

Krist terlonjak "benarkah?! Aku sungguh tidak sabar untuk bertemu ibu!" Tay hanya tersenyum memandangi adiknya yang melompat-lompat kegirangan

"akan seperti apa rupa ibu nanti? apakah akan lebih cantik?" monolog Krist

"ibu sangat cantik, dan kecantikan ibu menurun padamu, senyum kalian sangat mirip!" Tay menjawab pertanyaan Krist sambil tersenyum

"phi! Aku pri-"

"sebentar Krist" Ucapan Krist terpoyong Tay yang menerima telepon

"halo? Iya"

Krist mengamati perubahan wajah Tay yang menjadi seperti sedang menahan amarah, atmosfer di kamar Krist memanas

"a-ada apa phi?" Krist berusaha menahan feromon alpha milik kakaknya

Our Secret Story (SingtoKrist)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang