2. Tugas kelompok

23 20 9
                                    

Buat yang mampir, jangan lupa tinggalin jejak berupa vote, komen, kalo bisa promotin keteman-temannya juga ya hihii.

.

Happy reading guys!!!
.
.
.

Sudah terhitung satu bulan lebih Isyeela menjadi murid SMA Pelita Bangsa. Ya, sekolah yang ia tempati sekarang merupakan sekolah yang cukup populer dibandung. Selama sekolah ia tidak berteman dengan siapapun, kecuali siperecok Nathan. Pria itu selalu mengajaknya bicara padahal menurutnya sama sekali tidak penting.

"Sye." Panggilnya.

"Pergi lo, ganggu gue terus." Isyeela menjawab dengan nada ketus, tanda tak suka.

"Yeuu, orang mau ngomongin tugas kelompok juga." Ucap Nathan seraya menoyor kepala gadis disampingnya.

"Ngerjain dirumah gue aja, gimana?" Lanjutnya.

"Terserah."

Sungguh ia sangat kesal dengan pria yang sialnya jadi teman sebangkunya. Dimulai dari pertama masuk sekolah udah SKSD (So kenal so dekat) sampai sekarang masih aja gak mau diem mulutnya. Heran, kok ada spesies cowok kek gitu? Dari banyaknya novel yang dibaca, kebanyakan sicowok tuh cool jaga image. Eh sisetan malah kek gini, coba?

Proses pembelajaran pun dimulai seperti biasanya. Jam menunjukan pukul 4 PM, itu tandanya waktu pembelajaran selesai.

Tring! Tring!

Suara bel berbunyi membuat semua siswa dan siswi bernapas lega. Akhirnya terbebas dari guru mata pelajaran sejarah yang kalo cerita bahas masalalu terus buset, gak bosen apa ya? Satu persatu murid meninggalkan kelas.

Isyeela POV

Gue niatnya mau pulang. Tapi waktu didepan pintu kelas, seorang wanita datang ngehadang jalan gue. Sedikit menyerngitkan dahi bingung dengan orang dihadapannya ini.

"Nathan mana ya?" Tanya gadis itu.

Beberapa detik kemudian, gue inget kalau perempuan didepan gue ini merupakan kekasih dari teman sebangkunya. Bukan teman juga sih, gue gak mau punya teman kek dia. Gue noleh kearah kelas kemudian menunjuk pria yang dicari gadis itu dengan dagunya.

"SAYANG!!!" Panggil Syakilla berteriak ke arah Nathan seraya menunjukan cengirannya.

Tak lama si cowok aneh yang dipanggil pun keluar dan menghampiri kedua perempuan itu. Eh lebih tepatnya Syakilla, bukan gue.

"Hai." Sapanya pada Syakilla.

"Hai juga." Balas Syakilla sambil tersenyum.

"Kamu ada acara gak? Jalan yuk." Lanjutnya.

Nathan menoleh sekilas sama gue tapi gue gak peduli.

"Gue mau kerja kelompok sama Isyee, lo mau ikut?"

'Wait. Maksudnya apaan coba? Masa nanti gue yang kerjain, dia sibuk pacaran gitu? Ogah banget.' Isyeela membatin.

"Boleh deh, ayo." Syakilla menarik kekasihnya menuju parkiran.

***

Author POV

Sedari tadi Syakilla terus menempeli Nathan. Gimana mau cepat selesai? Orang dari tadi si Nathan mau nulis juga tangannya dipegangin terus.

Isyeela menghela nafas jengah, Ia meletakkan pulpennya sedikit kasar kemudian menelungkupkan kepalanya kemeja dengan kedua tangan sebagai penyangga.

Nathan yang melihat itu merasa tak enak hati, karena Isyeela harus menunggu bagian tugasnya yang belum selesai. Apalagi tangannya dari tadi digandeng terus kayak mau nyebrang aja. Kapan selesainya coba kalau gini?

"Killa, lepas dulu yah. Gue mau ngerjain tugas dulu."

Gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal dan menyilangkan tangannya didada.

"Gak usah cemberut gitu, gue gak lama." Bujuk Nathan seraya mengapit kedua pipi gadisnya.

"Aku pulang deh."

"Kenapa?"

"Papah udah nyampe depan komplek kamu."

"Mau gue anter kedepan?"

"Gak usah, kamu kerjain aja tugasnya. Lagian deadlinenya besok, kan?" Nathan mengangguk membenarkan.

"Hati-hati ya."

"Iya, bye."

Selepas kepergian Syakilla, Nathan mulai mengerjakan bagian tugas kelompoknya. Hari pun sudah mulai gelap. Nathan melirik Isyeela yang masih menelungkupkan wajahnya diatas meja. Ia pun menghampirinya.

"Syee?"

"Isyeela."

"Hei, bangun." Ucap Nathan seraya merapihkan helaian rambut yang menutupi wajah damainya gadis itu.

"Eunghh ... " Gadis itu terusik dan mulai mengangkat kepalanya.

Nyawanya masih belum kumpul, ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Merasa asing, ini bukan rumahnya. Pandangannya terhenti pada sosok pemuda dihadapannya, ia mengerjapkan matanya lucu. Sontak saja hal itu membuat Nathan gemas sendiri, kalian bayangkan saja wajah bangun tidurnya dengan muka polos dan rambut sedikit acak-acakan.

"Duh jangan pasang muka gitu dong."

Isyeela menyerngit, muka bagaimana maksudnya? Nathan yang tak tahan langsung meraup muka gadis itu denga tangan besarnya.

"Apaan sih lo." Sewot gadis itu.

"Lo lucu."

"Dari dulu."

"Dih, bisa narsis juga lo."

Isyeela tak membalas, ia memilih merapihkan barang-barangnya dan segera pergi dari sini. Lebih tepatnya ingin segera berbaring dikasur kesayangannya.

"Besok-besok gue gak mau sekelompok bareng lo lagi." Ucap Isyeela tiba-tiba.

"Kenapa? Gue ikut ngerjain kok."

"Lama. Harus nonton drama pacaran dulu gue."

Nathan terkekeh mendengar itu. Kemudian tangannya terangkat merangkul pundak gadis itu.

"Iya, gue minta maaf. Besok gak gitu lagi deh. Lagian kan gue udah niat ngerjain, cuma pacar gue aja yang nempelin terus."

"Ya karena lo yang ajak." Setelah menjawab Isyeela langsung menepis tangan pria yang masih bertengger dibahunya.

***

Gadis itu tiba didepan rumahnya dan langsung masuk setelah memarkirkan mobil.

"Kok baru pulang sih?" tanya Fani.

"Habis kerja kelompok mah, aku kekamar langsung ya mau bersih-bersih."

"Yaudah, kalau mau makan udah mamah siapin dimeja."

"Iya." Ia pun segera melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.

.
.
.
.
.

# B E R S A M B U N G #

See you next chapter guys!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ISYEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang