7

4.5K 229 34
                                    


••••

Hari ini adalah hari pertama luna masuk ke perusahaan pamannya.

Luna melihat sekelilingnya tampak asing untuknya. Jika dulu, pasti luna akan senang jika ke tempat ini. Tapi tidak untuk saat ini.

Ingin sekali luna putar balik keluar dari tempat ini. Tapi apa daya, luna tak bisa berbuat apa2.

Tiba2 ada seorang wanita paruh baya datang menemuinya.

"Apa kau karyawan baru itu?" Tanyanya dengan nada dingin

"Iya. Saya karyawan disini, nama saya..." ucap luna terpotong.

"Cepat ikut aku" perintah wanita itu.

Luna bingung dengan keadaan ini.

"Apa dia tak tau, aku putri pemilik perusahaan ini" batin luna. Karena perusahaan ini milik maminya, walau semuanya diurus oleh pamannya.

Luna melihat ke salah satu ruangan kantor, dari luar tampak mereka semua sangat sibuk dengan pekerjaan mereka.

Tiba2 langkah kaki wanita paru baya itu terhenti. Membuat yang dibelakangnya juga berhenti berjalan.

"Tempat ini adalah tempat dudukmu, mulai sekarang kau akan bekerja sebagai karyawan magang disini. Jika dalam 3 bulan kedepan kau tak bisa bekerja. Maka secara otomatis kau akan keluar dari tempat ini" ucap wanita itu, tapi lebih terdengar seperti ancaman di telinga luna.

Setelah wanita itu pergi. Luna duduk di tempatnya. Ia melihat mejanya sangat kotor. Dan juga banyak sekali kertas2 yang menumpuk dimejanya.

Luna segera berdiri dari duduknya. Dan menuju ke ruangan pamanya. Tapi belum sampai 5 langkah. Luna dihadiahi tumpukan pekerjaan.

"Apa kau asisten baru itu, tolong fotocopy ini 100 lembar"

"Aku juga, tolong susun makalah ini"

"Sekalian buatkan aku kopi, tapi jangan terlalu manis. Dan juga belikan roti lapis di toko sebrang"

Perintah beberapa karyawan disana.

Luna tak habis fikir, kenapa bisa ada perusahaan seperti ini.

***

30 menit kemudian.

Luna menunggu lift sambil membawa 4 cangkir kopi ditangan kirinya dan bungkusan makanan di tangan kirinya.

Pintu lift terbuka, luna masuk dan saat itu ada pamannya juga masuk bersama dengan sekretarisnya.

Bram tampak acuh saat melihat luna.

"Hallo nona! Biar saya bantu" tawar sekretaris bram

"Jika kau membantunya, kau ku pecat" perintah bram sinis.

"Tak perlu, aku bisa membawanya sendiri"

"Tentu saja, kau kan masih muda. Jadi jangan manja" balas bram sinis.

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang