•••••
luna keluar dari tempat penjamuan itu dengan lesu.
"Mulai sekarang ikuti semua perintahnya. Walaupun dia menyuruhmu terjun ke jurang kau harus mematuhinya. Mengerti!!" Perintah managernya itu.
"Tapi bukankah ini namanya penyalahgunaan kekuasaan?" Tanya luna tak mau kalah.
"Apa kau bilang? Jika perusahaan kita bisa bekerja sama dengan perusahaannya maka kita bisa memberi makan 1000 keluarga pekerja di perusahaan kita. Apa kau lebih memilih semuanya mati kelaparan"
Mendengar itu luna tak bisa berkata apa2 lagi. Ia teringat ucapannya pada pamannya dulu sebelum ke paris. Dan sekarang ia sendiri yang harus merasakannya.
**
Arthur keluar dari tempatnya makan malam tadi.
Ia menatap luna dan mendekatinya
"Mulai besok mulailah bekerja sesuai perintahku" ucap arthur sambil tersenyum ramah.
"Kenapa kau melakukan ini padaku? Dan kenapa harus aku diantara banyaknya orang di perusahaan"
Arthur mendekati luna hingga jarak yang cukup dekat.
"Tentu saja karena aku menyukaimu" ucap arthur sambil tersenyum ramah.
Deg deg deg
Untuk sesaat luna terdiam kaku mendengar jawaban arthur barusan.
Ia yakin kalau ucapannya barusan tidak serius tapi kenapa jantungnya berdebar.
"Ini sudah malam, apa kau mau pulang denganku saja?" Tanya arthur menawarkan dirinya.
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri" tolak luna
"Baiklah, hati2 dijalan. Jika ada apa2 segera hubungi aku" ucap arthur dan mulai pergi meninggalkan luna yang melongo dengan ucapan arthur barusan.
"Apa dia mau mempermainkanku?" Batin luna
***
Luna berjalan kearah rumah rena, tapi ia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Tapi saat ia berbalik tak ada orang sama sekali.
Bulu kuduk luna mulai merinding ia pun bergegas berlari pulang kerumah
"Nona!!" Teriak seorang wanita dibelakangnya.
"Nona, kenapa berlari malam2 begini. Apa nona sedang olahraga malam?" Tanya rena sambil mendekati luna."Ah.. iya. Sepertinya aku akhir2 ini banyak makan." Jawab luna asal.
"Kau dari mana?" Tanya luna sambil melihat rena membawa sekantong makanan.
"Apa ini?"
"Ah.. tuan sam menyuruh saya memberikan ini untuk nona. Tuan bahkan menyuruh saya untuk sering menemani nona saat malam" ucap rena.
"Wah.. apa dia sebegitu khawatirnya padaku" batin luna tak menyangka sam bisa bersikap manis seperti itu.
Luna menggandeng tangan rena masuk kedalam.
"Kalau begitu harusnya dia membawa lebih banyak lagi"
Dan saat mereka berdua masuk dari kejauhan ada seseorang yang mengamati mereka dari jauh.
***
Hari berganti pagi dan kali ini luna bangun pagi.
Luna kaget melihat ada sarapan dimeja makan.
"Apa ini? Apa ini makan pagi kita?" Tanya luna.
"Ah.. itu makan pagi nona,"
"Lalu, kau?" Tanya luna
"Saya akan makan nanti, nona makan saja lebih dulu"
Luna menarik tangan rena dan memaksanya untuk duduk di depan meja makan.
"Mulai hari ini kau makan saja denganku. Aku tak suka makan sendirian" perintah luna sambil membawa piring untuk rena.
Rena tersenyum mendapat perlakuan seperti itu.
"Pantas saja banyak yang menyukainya" batin rena sambil tersenyum.
Luna dan rena mulai makan. Pandangan luna menuju kearah luar.
"Ada yang mau aku tanyakan, apa kau menyewa tempat ini?" Tanya luna sambil memasukan sesuap nasi kemulutnya
"Tidak, ini rumah saya"
"Kalau begitu kau pasti suka minum2an keras ya?" Tanya luna sambil menunjuk kearah luar
"Ah.. itu milik mantan suami saya"
Uhuk2
"Kau janda!" Tanya luna reflek
"Ah.. maaf, maksutku kau pernah menikah?" Tanya luna lagi
"Tak apa nona. Saya dulu pernah menikah tapi karena suatu hal saya harus berpisah"
"Aku tak menyangka, si sam suka dengan seorang janda. Apa jangan2 dia yang membuatnya jadi seorang janda?" Batin luna mulai berpikir yang tidak2.
Drtt
Ponsel luna bergetar
" jaga dia baik2, awas saja kalau kau berbuat yang tidak2 padanya" pesan dari sam cukup membuatnya terkejut.
Baru saja ia membicarakannya dalam hati dan orangnya tiba2 muncul.
Luna melihat sekeliling memastikan tak ada cctv di dalam rumah rena.
Ia sepertinya harus lebih berhati2 jika menyangkut rena.
***
Dikantor bram melihat sekeliling tak ada tanda2 dari luna bahkan mejanya pun kosong.
"Apa pegawai baru tak masuk kerja hari ini?" Tanya bram pada manager luna.
"Dia berangkat tuan".
"Lalu dimana dia?" Tanya bram
"Tuan arthur menyuruh saya mencarikan seseorang untuk menjadi asistennya untuk sementara waktu. Dan karena luna masih baru dan belum banyak pekerjaan jadi saya menugaskannya" jawab managernya
Bram merasa aneh karena arthur terkenal dingin dan juga sulit didekati. Dan tiba2 dia meminta seseorang yang belum punya pengalaman.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA
Randomsetelah 5 tahun, luna kembali untuk pertama kalinya. bukan untuk kembali ke sisi bram, melainkan hadir sebagai tamu undangan di pernikahan pamannya yang dulu sangat ia cintai.