FATE: Talking to The Moon

2.2K 116 2
                                    

Author Note:
Hai! Sebelumnya aku maaf banget kalau ceritanya kurang atau apa. Makasi banyak kalau kalian suka! I just wanna make SasuSaku Canon fanfiction, I miss them a lot. They had lack of scenes together *sobs*
Semoga kalian suka. Love u❤️
.
.
.
.
.

Disclaimer © Naruto by Masashi Kishimoto
FATE by Val Morlightdale
.
.
.

Sakura tersenyum senang, ia mendapatkan cukup hiburan hari ini. Walaupun ia tidak dapat memungkiri bahwa hatinya merindukan seseorang.
Seharian ia habiskan untuk beraktivitas dan menyempatkan diri untuk makan malam bersama Naruto, Ino, Chouji dan Shikamaru di Ichiraku Ramen. Setelah menyelesaikan tugasnya di rumah sakit akhirnya ia dapat menikmati ramen lezat kebanggaan Konoha itu.

Sambil merapikan beberapa baju-bajunya, pikiran Sakura kembali menerawang ke teman-temannya. Lihat saja wanita cantik klan Yamanaka itu, ia semakin cantik. Tapi tingkahnya sedikit mencurigakan saat ini, apakah ia punya seorang kekasih? Sakura ingin tahu, namun tampaknya Ino selalu menghindari pertanyaan itu. Bagaimana dengan Tenten? Ah Sakura yakin ia sibuk dengan senjata-senjatanya. Lagipula Lee selalu mengatakan 'Dengan semangat masa muda, aku akan melindungimu!' Sakura terkikik geli melihat teman nyentriknya itu.

Soal Hinata, Sakura sudah mengetahui sahabatnya itu telah lama menyukai Naruto.

'Ck Naruto benar-benar tidak peka!' Benaknya. Sakura memikirkan Naruto yang tidak peka ketika ia menyuruhnya untuk mengantar Hinata pulang ke rumah. Kemudian ia tersenyum, bagaimana kalau dua sahabatnya itu benar-benar menjadi sepasang kekasih nantinya? Naruto dan Hinata, dua sahabat yang sangat berarti baginya.

"Sepertinya kalian harus didekatkan ya Naruto, Hinata?" Ucapnya sambil tertawa pelan.

Sakura cukup memperhatikan teman-temannya saat ini. Mereka cukup banyak berubah, penampilan yang menawan dan sifat yang semakin dewasa. Ya, mereka telah menginjak usia 19 tahun. Usia yang tepat untuk menentukan jalan hidup kedepannya bahkan pasangan hidup. Itu semua tergantung pola pikir masing-masing orang kan? Pikirnya.

Bagaimana dengan dirinya sendiri? Sakura menghela napas pelan.

Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam tapi Sakura belum merasakan kantuk. Ia putuskan untuk membuka jendela kamarnya dan menatap bulan sambil menikmati angin malam. Seketika pandangannya menjadi sendu, pikirannya beralih kepada seseorang yang telah lama tidak terlihat keberadaannya.

"Sudah cukup lama ya, Sasuke-kun. Semoga kau selalu baik-baik saja." Ucapnya sambil menatap bulan. Matanya berair dan dadanya sesak. Apa aku harus benar-benar menunggu? Pertanyaan yang ia sendiripun tahu jawabannya. Sampai kapanpun, hatinya pasti akan selalu untuk Uchiha Sasuke.

Sudah beberapa tahun semenjak Sasuke meninggalkan Konoha untuk perjalanan menebus dosa-dosanya. Di hari itu, saat ia mengetukan kedua jarinya di kening Sakura. Ia sendiri tidak terlalu paham kenapa Sasuke melakukan itu, tapi ia tetap percaya padanya. Benar kan, cinta itu buta.
Sakura terlelap dengan air mata di pipinya.

.
.
.

Di tempat yang jauh dari Konoha, pemuda dengan jubah coklat dan pengikat kepalanya berjalan pelan di bawah sinar bulan yang bersinar terang. Entah perasaan darimana, ia menengadah untuk melihat bulan itu. 'Sakura....' benaknya secara tiba-tiba.

Sasuke tersenyum tipis sambil melihat bulan di atasnya, membayangkan sosok gadis berambut merah muda yang terakhir ia temui beberapa tahun lalu. Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah penampilannya berubah? Hatinya berkecamuk, apa ia masih menunggunya?

"Kuharap kau baik-baik saja, Sakura." Ia berucap pelan.

Ikatan diantara keduanya begitu kuat. Mungkin mereka akan saling berbicara satu sama lain sambil melihat bulan, walaupun dipisahkan jarak yang begitu jauh. Sampai suatu saat nanti mereka bertemu kembali.

Di saat itu, ketika Sasuke kembali ke desa tempatnya dilahirkan, bertemu gadis yang menjadi pusat atensinya sampai kapanpun. 'Sakura, aku pulang.'

Sasuke yakin, gadis itu pasti akan tersenyum ceria dan menyambutnya
'Selamat datang kembali, Sasuke-kun'

Sampai saatnya tiba...

- END -

.
.

Sumpah kehilangan kata-kata, semoga kalian suka ya T_T
Ini murni dari ideku ya setelah nonton beberapa momen atau scene Sasusaku. Memang nggak ada scene romantis tapi kelihatan kok, they're really into each other.
Akhir kata, terimakasih ya❤️

Regards,
Val

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang