Disclaimer © Naruto by Masashi Kishimoto
FATE by Val Morlightdale
.
.
.Sudah kesekian kalinya Sakura terbangun dengan terengah-engah dan bulir-bulir keringat di keningnya.
"Sial, aku bermimpi buruk lagi." Ia berdecak gusar sambil beranjak dari kasurnya. Sakura tidak perlu memeriksa bagian kosong yang masih rapi disebelah tempatnya berbaring itu. Ia sudah terbiasa dengan ketidakhadiran suaminya, ya Uchiha Sasuke selalu bepergian bukan? Walaupun tidak sesering dan selama dulu, tapi Sakura sudah terbiasa akan hal itu.
'Sasuke-kun, belum juga kembali. Kuharap dia baik-baik saja.' Ia menggigit pelan bibir bawahnya, kembali teringat mimpi buruk yang dialaminya belakangan ini. Tapi ia cepat-cepat mengesampingkan pikirannya itu karena dia harus segera menyiapkan sarapan untuk Sarada dan pergi ke rumah sakit.
Sakura membuat telur gulung untuknya dan Sarada, ia juga menambahkan tomat yang telah ia iris. Tanpa sadar ia menambahkan banyak tomat dipiringnya.
"Mama ada apa?" Tanya Sarada. Ia memandang mamanya dengan heran, gadis itu tahu penggila tomat di rumah ini hanya papanya tapi saat ini papanya sedang tidak dirumah. Kenapa mamanya menyajikan banyak tomat?
Seketika Sakura tersadar dari lamunannya. Pikiran buruk benar-benar menyiksa! Hal itu bermula semenjak Sakura menemukan Sasuke yang cedera parah akibat pertarungannya dengan Jigen.
Sakura masih ingat betul saat itu, ia hendak keluar apartemen untuk mencari informasi perkembangan Sasuke dan Naruto yang sedang bertempur itu. Baru saja ketika membuka pintu utama ia dikagetkan dengan portal teleportasi Sasuke yang muncul didepannya, dengan Sasuke yang sudah terlungkup tidak berdaya. Sakura terlonjak lalu menghampiri suaminya dengan cepat.
'Sasuke-kun!'
Sakura meringis pelan sambil tersenyum kikuk ke anaknya itu.
"Hahaha tidak ada apa-apa, Sarada. Mama hanya sedikit mengantuk." Balasnya. Sarada tahu Mamanya sedang tidak jujur, tapi ia tidak membalasnya. Ibu dan anak itu melanjutkan sarapan mereka.
.
.
.Hari yang panjang untuknya. Sakura benar-benar disibukkan dengan urusan rumah sakit dan beberapa operasi besar. Ia bahkan baru sempat makan siang pukul 3 sore. Netranya melihat jam dinding yang sebentar lagi akan menunjukkan angka 6 sore. Dengan pergerakan gontai ia beranjak dari tempat duduknya dan merapikan meja kerjanya.
"Makan malam hanya berdua lagi dengan Sarada." Sakura tahu hanya Sarada yang akan menyambutnya dirumah, bahkan gadis pintar itu seringkali sudah menyiapkan bahan makanan untuk makan malam. Dengan gerakan cepat, ia segera berjalan untuk pulang ke apartemen.
Begitu sampai di apartemen benar saja, putrinya telah menyiapkan bahan-bahan makanan untuk makan malam. Namun Sakura terkejut melihat sepatu ninja suaminya yang terletak di dekat pintu.
"Sa-sarada? A-apa papamu sudah pulang?" Sakura heran pada dirinya sendiri, kenapa ia harus terbata seperti itu.
Sarada mengangguk dan tersenyum senang, tangannya masih sibuk mencuci beberapa wortel. "Papa sedang mandi." Sambungnya.
Sakura mengkhawatirkan suaminya. Medic-nin terbaik Konoha itu memutuskan untuk memeriksa kondisi suaminya itu setelah makan malam. Sakura melanjutkan mempersiapkan makan malam dengan Sarada, tanpa ia sadari Sarada menyadari perubahan raut muka mamanya yang sesekali menghembuskan nafas gusar.
.
.
.Sakura masih tidak menyangka Sasuke pulang malam itu, tapi ia urungkan niatnya untuk membahas hal itu di meja makan. Suasana makan malam keluarga Uchiha itu tampak tenang. Sakura ingat terakhir kali mereka makan malam bersama sekitar dua minggu yang lalu bahkan lebih? Tepat saat Sakura mulai sering bermimpi buruk hampir tiap malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE
FanfictionCANON. Mereka dipertemukan oleh takdir. Dipisahkan untuk sementara waktu oleh takdir. Setelah penantian panjang dan perjuangan yang sepadan, mereka dipersatukan kembali oleh takdir. A new comer to SasuSaku fanfiction! Hello it's Val here, of course...