Hanma mengepalkan tangannya saat melihat Rindou memeluk erat Sanzu. Untung Hanma orang yang sabar jadi dia menyuruh Rindou menjelaskan apa yang terjadi.
"kenapa ni?" Hanma duduk di kursi yang ada di depannya.
"umm.. ini temenku, d-dia habis putus sama pacarnya"
'temen? gila lo' batin Sanzu
Hanma bernafas lega dan tersenyum "baguslah kalo gitu, saya pikir ada apa apa" Rindou tersenyum canggung di hadapan Hanma.
Sementara itu, rasanya Sanzu ingin kabur dari sini karena melihat pasangan yang sedang bucin. Hanma melihati Sanzu dari bawah ke atas, Sanzu seperti gembel jalanan.
"bro, sabar ya kalo dia mutusin lo berarti dia ga tulus" Hanma memberi sapu tangan miliknya dan menghapus air mata Sanzu.
"gua capek, pusing, letih, lesu pokoknya capek"
"capek itu wajar San, yang ga wajar itu kalo lo ga ngapa ngapain tapi capek" ucap Rindou.
Hanma menyuruh Rindou diam agar tidak terlalu membuat Sanzu bersedih. Rindou meminum minuman yang ia pesan sambil menatap ke arah laut. Angin kencang berhembus hingga rambut Rindou berantakan.
"oy anginnya kenceng banget" - Rindou
Sanzu yang tadinya menangis sekarang tertawa melihat keadaan Rindou "AHAHAHHA RAMBUT LO KAYA GEMBEL"
Hanma berusaha menahan tawanya, dia ingin tertawa tapi takut di pukul. Rindou menutup wajahnya karena malu, dia merapikan rambutnya kembali. Mereka bertiga terlihat sangat akrab padahal ini kali pertama Hanma bertemu dengan Sanzu.
Rindou mengecek jam "sudah jam 2, kalian gamau pulang?"
"gua sih mau pulang" - Sanzu
"saya juga, ayo dek rindou numpang sama saya aja"
Rindou pas Hanma manggil dia 'dek' :
Mengsalting.
Sanzu pulang sendiri sementara Hanma dan Rindou pulang bersama.
###
Hari hari berlalu, Hubungan Rindou dan Hanma sudah sebulan lebih. Mereka jarang bertengkar dan lebih menunjukkan keromantisan yang membuat semua orang yang ada di dekat mereka iri. Sanzu sudah move on dari mantannya yaitu Mikey, sangat cepat bukan? Karena Sanzu tidak mau kesedihannya menganggu pekerjaannya.
Rindou sedang menatap pekerjaannya yang berada layar komputer dengan serius, Hanma keluar dari ruangannya dan menatap Rindou yang tengah sibuk sambil tersenyum.
"hai adek, keliatan sibuk banget"
"ih diam! berenti manggil aku adek" pipi Rindou memerah, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"gemes banget" ucap Hanma sambil mengelus surai lembut Rindou.
Hanma tidak memperdulikan orang orang yang sedang melihat mereka.
"hanma, aku pusing"
"yaudah kerjanya ditunda dulu, kamu pulang aja"
"gak gak, masih banyak tau!"
Hanma menatap tajam Rindou, hal itu membuat Rindou agak takut dan akhirnya dia menurut dengan perkataan pacarnya. Dia terlihat pucat, bahkan dia mual mual, Rindou hanya berpikir positif kalau dia masuk angin.
Saat sampai di rumah, Rindou memuntahkan semua isi perutnya. Ran terlihat cemas dengan adiknya, karena Rindou itu jarang sakit.
"dek gapapa?" Ran melihat Rindou yang terduduk lemas.
"kak... pusing"
Ran membantu Rindou berdiri, dia menyuruh Rindou periksa ke dokter. Awalnya Rindou tidak mau tapi kakaknya terus memaksanya.
Saat ini Rindou sedang menunggu namanya dipanggil, jujur saja dia sudah berpikir negatif, siapa tahu dia mengidap penyakit mematikan. Saat namanya dipanggil, Rindou masuk ke ruangan dokter itu.
"keluhannya apa bu?"
"saya cowo"
"oh sorry sorry, keluhannya apa mas?"
"saya akhir akhir ini sering pusing terus muntah muntah dok"
"ah sebentar ya, tiduran dulu disini"
Dokter menuntun Rindou ke tempat tidur rumah sakit, dia menyiapkan alat usg. Rindou mengeryitkan dahinya saat dokter memberi gel di perutnya. Dokter tersenyum kearah Rindou, sementara Rindou masih belum mengetahui apa penyakitnya.
"silahkan duduk disini" Rindou duduk, wajahnya terlihat penasaran.
"jadi saya sakit apa?"
"tidak"
"jadi apa?"
Dokter itu tersenyum "selamat ya anda sedang hamil kira kira usia kandungannya 3 minggu"
"hAH??!"
×××××
sy sedang mabok hankisa nie cug..
mengsalting baca au hankisa di twitter
ucul abiezz dech xixixie.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗧𝗙𝗨 : 𝐒𝐀𝐍𝐑𝐈𝐍
Fanfiction꒰ [𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄] ꒱ 🦢✧💌‧ ˚: * ꒰ 𝐒𝐀𝐍𝐑𝐈𝐍'𝐬 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃𝐄𝐔 🌻 ꒱ ⩩ Sanzu Haruchiyo (dominant) x Rindou Haitani (submissive) ༉‧₊˚✧ ❝ gua hamil ini anak lo ❞ ❝ oh terus? ❞ ❝ ya tanggung jawab lah bodoh ❞ ❝ kalo gamau? ❞ ❝ gua minum ni baygon ❞...