《🧝‍♀️》kaya kenal

913 144 26
                                    

"OM ANNA!!" Arisa berlari ke arah Hanma dan disambut dengan pelukan hangat dari pria tiang listrik itu.

"sasa mau mam es krim? om punya banyak"

"benelan? mawuu!!"

"beneran, minta nya sama om kisaki ya"

"otay!"

Arisa dan Kisaki sedang memakan es krim di dapur sementara Rindou dan Hanma mengobrol di ruang tamu.

mirip ibu ibu gibah.

"eh han masa kemaren si ran katanya jatoh dari atas genteng" - Rin

"AHAHAHA KOK BISA?" - Hanma

"katanya disuruh mitsuya bertapa di genteng gitu, tapi karena ran agak tolol jadi jatoh deh"

"ga baik ngatain saudara sendiri, tapi emang sih dia tolol"

Pasti telinga nya Ran lagi gatel gatel panas gitu.

"huft... kangen sanzu" - Rin

"wajar sih kangen, dia udah hilang tiga tahun"

"apa dia ga kangen sama aku?"

"kaya nya engga sih, soalnya pengecut gitu" ucap Hanma dengan santai sambil menggigit apel yang ia pegang.

iya tau mksi sm sm.

"han" - Rin

"hm? kenapa?" - Hanma

"ga mau punya anak? biar rame gitu?" - Rin

"belum kepikiran haha tapi kalo nanti saya punya anak, perhatian Kisaki jadi bagi bagi" - Hanma

"CEMBURU YA LO? masa cemburu sama anak?! gak banget" - Rin

"iya emang cemburu, makanya kalo lagi main selalu pake kondom" - Hanma

"sekali kali ga usah pake gitu biar bablas" - Rin

Rasanya, Hanma pengen nyumpel mulut Rin pakai sempak bolong.

.
.
.
.
.

Di rumah Rin.

Mereka sudah pulang dari rumah Hanma, Arisa tertidur pulas di kamarnya sementara Rindou sedang menonton televisi di ruang tengah. Bel berbunyi berulang kali, Rindou membuka pintu dan melihat ada tukang paket membawa box berukuran besar.

"hai, atas nama rin ya?"

"iya, ini kenapa ?"

"ada paket buat anda, tanda tangan disini sekalian saya foto"

Rindou merasa tidak asing saat mendengar suara tukang paket itu, dia merasa pernah mendengar suara berat gembel seperti itu.

"sudah saya foto, terima kasih"

"ah iya sama sama ya" Rindou menutup pintu dan menguncinya.

Tukang paket itu tetap berada di posisinya, ia menunduk tapi ekspresi wajahnya terlihat bahagia. Ia tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

"Rin.... i miss u, this is my fault ! setidaknya aku udah tau keadaanmu"

Sanzu. Itu Sanzu. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan tangisan karena sangat merindukan Suami manisnya tapi dia tidak berani menemuinya. Pengecut sekali.

Rindou tampak kebingungan melihat kotak besar yang berada di depannya, ia tidak pernah membeli barang barang yang berukuran jumbo di online shop.

"apalagi ni? perasaan aku gaada beli barang gede gede kayak gini"

𝗦𝗧𝗙𝗨 : 𝐒𝐀𝐍𝐑𝐈𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang