Disclaimers : Cerita ini hanyalah fiksi. Ide murni milik saya, hasil khayalan absurd saya dan tidak ada unsur memplagiati karya orang lain. Jika pun kalian menemukan adanya kesamaan saya minta maaf . Cast milik Tuhan dan milik orang tua mereka, sementara cerita ASLI milik saya sendiri. :D
DON'T COPAS , DON'T BE SILENT READERS
PLEASE LEAVE COMMENT AND VOTE !
~Happy Reading~
"Tap...Tap...Tap...."
Terdengar bunyi derap langkah sepatu kaca yang berbenturan dengan lantai keramik di taman. Suara itu berasal dari sepasang sepatu kaca milik sosok yeoja cantik dengan rambut pajang bergelombang yang terlihat berjalan mengitari taman bunga sakura. Senyuman manis tidak pernah luput dari wajah cantiknya, sesekali yeoja itu bersenandung kecil sembari menikmati kelopak dari bunga sakura yang gugur. Namun, Langkahnya tiba-tiba saja terhenti. Telinganya mendengar suara alunan alat musik sedang dimainkan. Karena rasa penasaran, sang yeoja akhirnya berinisiatif untuk mencari dimana sumber suara merdu itu berasal.
Dengan perlahan dan hati-hati langkah yeoja itu membawanya mencari sumber suara. Semakin dia berjalan masuk ke dalam taman, maka semakin terdengar jelas alunan alat musik yang dimainkan. Langkah yeoja itu kemudian sedikit dipercepat, dia benar-benar tidak sabar untuk menemukan siapa yang memainkan alat musik semerdu itu.
Langkah yeoja itu tiba-tiba saja terhenti. Mata hanzelnya membulat sempurna dengan mulut sedikit terbuka karena kaget. Dia ternyata tidak sendiri di taman ini. Dengan hati-hati yeoja itu berjalan mendekati salah satu pohon hendak bersembunyi. Matanya terus tertuju ke arah sosok namja tampan dengan setelan jas putih tengah asyik memainkan gitar di kursi taman tidak jauh dari jaraknya bersembunyi saat ini. Seolah terhipnotis dalam alunan petikan gitar, yeoja itu tanpa sadar memejamkan mata menikmati setiap nada yang terdengar. Dan tanpa dia sadari, namja tampan itu sudah mengetahui kehadirannya disana.
Petikan gitar tiba-tiba terhenti, membuat yeoja itu segera membuka mata dengan ekspresi sedikit kecewa. Namja tampan itu terlihat meletakan gitarnya pada sisi bangku taman dan bangkit dari duduknya, lalu berjalan menghampiri sang yeoja yang sekarang sangat teramat salah tingkah karena merasa dirinya sudah tertangkap basah.
Tiga detik kemudian namja tampan itu sudah berada tepat di hadapannya. Mata tajam itu menatap dengan lembut membuat sang yeoja makin salah tingkah akan hal itu.
"Kenapa kau bersembunyi dariku?"
"E-ee..."
Mulut yeoja itu seolah bisu, mulutnya terasa berat untuk di gerakan. Berulang kali dia mencoba untuk menjawab namun tatapan tajam itu membuatnya hanya bisa terdiam. Senyuman manis terukir di wajah namja tampan itu dan tiba-tiba saja tangannya bergerak, mengelus lembut untaian rambut panjang bergelombang milik sang yeoja. Seolah terbuai, sang yeoja hanya membiarkan saat jari telunjuk namja itu entah sejak kapan mulai menyentuh dengan lembut kedua mata, hidung dan berhenti tepat di atas bibir tipis miliknya.
"Bolehkah?"
Yeoja itu hanya mengangguk pelan sebagai tanda setuju. Namja tampan itu tersenyum tipis, lalu perlahan wajahnya mulai mendekat...Lalu mendekat...
Semakin mendekat...
Dan.....
BYURRRRR!!!
"OPPA!!" pekik histeris seorang yeoja yang reflek terbangun saat merasakan guyuran air tepat di depan wajahnya.
Tampak sosok wanita paruh baya berdiri disana, tersenyum puas atas ide cemerlangnya membangunkan sang anak perawan yang memang sangat hobi bangun siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Him??
FanficAwalnya BENCI.. Lalu menjadi CINTA.. Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, Sampai akhirnya di jodohkan lalu menikah di usia muda.. Sebenarnya... ini sangat berat bagi keduanya, Banyak masalah yang harus mereka hadapi.. Kehadiran orang ketiga...