My enemy, My husband

846 110 5
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disclaimers : Cerita ini hanyalah fiksi. Ide murni milik saya, hasil khayalan absurd saya dan tidak ada unsur memplagiati karya orang lain. Jika pun kalian menemukan adanya kesamaan saya minta maaf . Cast milik Tuhan dan milik orang tua mereka, sementara cerita ASLI milik saya sendiri. :D

DON'T COPAS , DON'T BE SILENT READERS!!

PLEASE LEAVE COMMENT ! Baca dahulu sebelum comment!


~Happy Reading~


~Preview~

Suzy POV

"Suzy-ah..." panggilnya lirih.

"Ne haraboeji.." aku langsung bergerak mendekatinya dan duduk di tepi kasur.

Tangannya meraih tanganku mengenggamnya erat. "Aku ini sudah tua dan sakit-sakitan, aku ingin sebelum aku mati dapat melihat cucuku satu-satunya ini segera menikah denganmu"

"Harabojie, sudah berapa kali aku bilang..kami tidak saling mencintai" sahut Myungsoo kesal.

"Bagaimana suzy-ah? Kau mau kan menikah? " tanyanya lagi tanpa memperdulikan perkataan Myungsoo yang saat ini mengacak rambutnya frustasi.

"Kalau aku menikah dengannya apa aku harus berhenti sekolah?"

"What??" teriak Myungsoo menatapku dengan pandangan tak percaya.

Haraboeji Myungsoo menggelengkan kepalanya pelan "Aniyo, kau tetap bersekolah bahkan sampai ke perguruan tinggi,  bagaimana Suzy-ah?"

"Tapi........."

Ah, sejujurnya aku benar-benar galau saat ini. Menurutku ini terlalu cepat bahkan sangat cepat untuk melakukan pernikahan di usia sekarang ini.

Dalam benakku tidak pernah sedikit pun memikirkan akan menikah pada usiaku sekarang ini.  Apalagi Myungsoo, dia sepertinya akan sangat terbebani jika aku menyetujui pernikahan ini. Kami berdua sama sekali tidak saling mencintai. Tapi jika aku menolak maka... sungguh sial, posisiku saat ini benar-benar sangat serba salah.

"Mianhae aku............"

~PreviewEnd~


Myungsoo POV

Ck, haraboeji benar-benar. Bagaimana bisa dia merencanakan untuk menjodohkanku dengan si yeoja aneh itu. Bahkan rasa tertarikku pada yeoja itu tidak pernah ada SEDIKIT PUN!

Aku akui jika sering terlibat dalam masalah darinya dan beberapa kali membantunya. Tapi itu murni karena rasa simpatiku padanya sebagai sesama manusia, tidak lebih dari itu! Argggh...Kepalaku rasanya akan pecah, dan sekarang namja tua dihadapanku ini bahkan mengabaikanku tiap kali hendak mengeluarkan suara.

Married With Him??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang