Jealous

420 71 5
                                    

Disclaimers : Cerita ini hanyalah fiksi. Ide murni milik saya, hasil khayalan absurd saya dan tidak ada unsur memplagiati karya orang lain. Jika pun kalian menemukan adanya kesamaan saya minta maaf . Cast milik Tuhan dan milik orang tua mereka, sementara cerita ASLI milik saya sendiri. :D

DON'T COPAS , DON'T BE SILENT READERS!!


~Happy Reading~

~Preview~

"Kenapa hatiku terasa sakit? Siapa dia?"

Buru-buru Yeoja itu meninggalkan tempat tersebut. Lebih baik dia tidak terlalu ikut campur karena antara dia dan Myungsoo tidak ada hubungan apa pun. Yeoja itu berusaha mengucapkan mantra untuk mengingatkan jika keduanya bersama karena sebatas perjodohan tidak ada cinta sama sekali.

Bruk!

Karena sibuk dengan pikirannya tanpa sadar yeoja itu menabrak seseorang.

"Suzy-ah, gwenchana?"

~Preview End~


Author POV

Suzy segera bangkit dari duduknya tanpa memperdulikan pertanyaan orang yang baru saja bertabrakan dengan dia. Dengan terburu-buru yeoja itu membenarkan letak kaca mata yang sedikit miring, langsung membungkukkan badan 90 derajat seolah meminta maaf dengan apa yang beru saja terjadi.

"Ah aniya, a-ku yang salah karena tidak memperhatikan jalan.. mian"

Seolah mengenali suara bass tersebut dengan sigap Suzy berdiri tegak dan mendapati Minho adalah orang yang berada di hadapannya sekarang tengah menatap ke arahnya dengan raut wajah yang sulit di artikan. Mata Suzy membelalak efek kaget karena tidak menyangka akan menabrak orang yang sebenarnya sudah mulai dia lupakan dan dia hindari(?)

"Ehmm, suzy-ah, kau yakin tidak apa-apa?"

Suzy mengangguk tersenyum kikuk. "A-aa Yah.."

Minho memadang respon Suzy dengan maklum. "Sekali lagi mianhe.." ucapnya lagi yang di sambut anggukan dari Suzy, bahkan Minho sendiri menyadari kalau sedari tadi Suzy mengalihkan pandangan agar tidak bertatapan langsung dengannya.

Dia tahu benar saat ini Suzy sangat membencinya. Minho juga sadar dia telah banyak menyakiti yeoja itu terlalu dalam sehingga membuatnya sekarang hidup dengan perasaan bersalah. Dan Minho sendiri mulai menyadari hal itu akhir-akhir ini. Terlambat memang, akan tetapi Minho tidak ingin hidup di bawah pengaruh rasa bersalah yang terus saja menghantui.

"Emm, Suzy-ah.. ada yang..." ucapan Minho terhenti saat Suzy berpamitan dan langsung meninggalkannya begitu saja.

Minho menatap punggung Suzy dengan kecewa. Dia akan  mencobanya lagi jika ada kesempatan yang tepat.

Suzy POV

"Ah, syukurlah Minho oppa tidak mengikutiku"

Mataku terus menatap awas sepanjang jalan yang telah ku lewati. Aku takut dia akan mengejarku, hati ini belum siap sekarang. Sejujurnya aku sudah tidak membencinya lagi. Aku hanya kaget karena harus bertemu dengannya dalam waktu secepat ini. Mungkin masih ada rasa kebencian sedikit di hati, tapi luka jika terlalu di simpan lama maka akan menyakiti hati secara perlahan. Dan itu sama sekali tidak baik.

Lagi, soal kejadian Myungsoo dengan yeoja tadi benar-benar membuat jantungku seakan berhenti berdetak dan Rasanya juga sakit. Sebenarnya perasaan apa ini, kenapa saat melihat namja pabo itu berpelukan dengan seorang yeoja hatiku malah terasa sakit seperti ini. Apa mungkin aku menyukainya. Tapi ini tidak mungkin, bagaimana bisa aku secepat itu menyukai seseorang. Apalagi namja setan seperti Myungsoo.

Married With Him??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang