Yes or No?

1.1K 130 9
                                    

Disclaimers : Cerita ini hanyalah fiksi. Ide murni milik saya, hasil khayalan absurd saya dan tidak ada unsur memplagiati karya orang lain. Jika pun kalian menemukan adanya kesamaan saya minta maaf . Cast milik Tuhan dan milik orang tua mereka, sementara cerita ASLI milik saya sendiri. :D

DON'T COPAS , DON'T BE SILENT READERS!!

PLEASE LEAVE COMMENT ! Baca dahulu sebelum comment!


~Happy Reading~


~Preview~

Ting..Tong

Suzy segera menghentikan tangis, menghapusnya dengan kasar. Seseorang datang bertamu ke rumahnya dan dia harus dalam keadaan wajar sekarang. Dengan terburu-buru suzy berlari menuju kamar mandi terdekat membenahi diri yang terlihat berantakan. Setelah menurutnya lumayan dia berjalan di pintu utama rumah, membukanya tanpa mengintip siapa sosok tamu yang datang tersebut.

"KAU.....!!"

"Selamat siang...." sapa namja tampan tersebut dengan senyuman mautnya.

~Preview End~


Suzy POV

Aku terus melirik curiga pada sosok namja setan yang sekarang sedang duduk santai di sofa ruang tamu rumahku. Begitu banyak pertanyaan terus membayangi otakku sejak melihat wajahnya yang terpampang nyata saat tadi membuka pintu.

"Bagaimana kau bisa tau alamat rumahku? Apa kau sedang menguntitku?"

Myungsoo tertawa keras, melirik ke arahku dengan pandangan angkuh. Tanpa merespon pertanyaanku kali ini dia sibuk duduk bergaya layaknya seperti seorang bos di rumahku. Kelakuannya saat ini benar-benar ingin membuatku mencekik lehernya sekarang sampai puas.

"Hey jawab, kenapa kau masih saja tertawa.. memangnya ada yang lucu? Pabo"

"Tentu saja, apa kau lupa siapa yang menawarkanmu tumpangan kemarin? Bagaimana bisa kau berpikir aku menguntitmu pabo haha.."

Astaga, bodohnya aku melupakan hal itu. Tentu saja namja setan itu tau alamatku karena dia menawari tumpangan untuk mengantar Zelo dan aku sampai di depan rumah. Bagaimana aku bisa melupakan hal yang baru saja terjadi kemarin. Benar-benar, saat ini aku merasa kehilangan muka di depannya.

"i..itu aku lupa, kau mau minum apa?" tawarku segera, sengaja mengalihkan topik pembahasan.

Namja setan itu tiba-tiba saja mengulurukan jari telunjuknya tepat di hadapan mukaku dan mengerakkannya ke kanan ke kiri dengan ekspresi mengejek.

"Sekarang kau mengalihkan topik pembicaraan, tapi it's okay.. berhubung aku memang sedang haus sekarang ini, sana buatkan aku orange juice" perintahnya yang mau tak mau membuatku menurutinya meskipun aku merasa kesal dengan caranya memerintah angkuh seperti itu.

Baru saja beberapa langkah tiba-tiba dia memanggilku kembali. Matanya menunjukan sesuatu tersirat dan dia sedang menahan tawa. WTH!

"Waeyo??"

"Tolong bawakan aku Snack atau cake juga, selain haus aku juga sangat lapar jadi tolong yaa" serunya menyengir tanpa dosa.

Ingin rasanya aku melemparnya dengan apa pun yang terlihat di mataku. Namja setan ini benar-benar membuat naik turun grafik emosiku. Dengan kesal aku segera beranjak menuju ke arah dapur dan menyiapkan semua yang di mintanya.


Married With Him??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang