Old story

1.9K 294 89
                                    

Part eight = Mungkin, kita pernah menyakiti seseorang sampai-sampai Tuhan mendatangkan karma dengan mendatangkan seseorang yang juga menyakiti kita.




•••

- This story about you, me and the time. -

•••







{ 21.09.2056 }

"Penyerangan kembali terjadi, sejauh ini kedua belah pihak mengalami kerugian yang sangat besar. Korban dari penyerangan kali ini di nyatakan tembus 1 juta jiwa, bahkan banyak sukarelawan pun ikut menjadi korban. America menyatakan, bahwa America akan mulai melakukan serangan lanjutan dalam waktu dekat. Selain itu, dari pihak Iran menyatakan bahwa mereka akan melayangkan serangan balasan. Setelah ini--"

Seorang pemuda tampak sangat serius dalam menonton televisi, berita yang menayangkan tentang jalannya perang memang menarik baginya. Namun, jika di lihat lebih jelas sosok itu memiliki ekspresi sedih di wajahnya.

"Ini minumnya Raden."

Sosok yang di panggil Raden itu menoleh, dia tersenyum manis pada sosok yang baru saja meletakan cangkir teh di hadapannya.

"Terima kasih, Mbak."

Wanita itu membalas dengan senyuman yang tak kalah manis, sebelum mengalihkan pandangannya kearah arah televisi.

"Raden, sepertinya perang semakin parah ya? Bahkan penyerangan kali ini korbannya sampai 1 juta, mengerikan."

Sang Raden mengangguk setuju, dia menghela nafas. "Begitu lah perang, Mbak Kunti. Mereka tidak memiliki ampun."

Kunti menoleh ke arah sang Raden, dia mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Kenapa ya mereka seperti itu? Membuang-buang nyawa dengan begitu mudahnya. Mereka pasti tidak tau betapa mengerikannya kematian itu."

Sang Raden tertawa kecil. "Jika mereka tau, mereka tidak akan melakukan ini Mbak."

Kunti mengangguk setuju. "Benar. Oh ya, ngomong-ngomong, apa Anda sudah dengar kabar dari Nyi Roro?"

Sang Raden menggeleng, dia meringis kecil. "Ah, aku belum bertemu Nyi Roro Mbak."

Kunti menghela nafas, inilah alasan mengapa Nyi Roro Kidul menemuinya kemarin. Sepertinya sang Raden terlalu 'Sibuk' hingga tidak sempat menemui Nyi Roro Kidul, dan membuat Ratu laut selatan itu kesal.

"Anda harus menemuinya, Raden. Sepertinya, Nyi Roro memiliki informasi yang penting untuk Raden."

Mendengar itu sang Raden hanya bisa tersenyum canggung, sebelum menoleh ke arah Kunti dengan senyum lebar.

"Ngomong-ngomong Mbak, apa Mbak tau kemana perginya Bang Banas?"

"Banaspati? Aku tidak tau Raden." Kunti menggeleng. "Lagi pula, si api idiot itu pasti lagi jalan-jalan. Dia memang suka lupa waktu, Raden."

Sang Raden tertawa kecil. "Jangan terlalu kasar padanya, Mbak."

Kunti merengut. "Raden terlalu baik!"

Sang Raden, ah, mungkin kalian agak bingung. Tapi, Indonesia memang lebih sering di panggil Raden jika dia sedang berada di Kraton. Sedangkan Wanita di sampingnya adalah Kuntilanak, ya, hantu yang terkenal di Indonesia. Kraton memang di penuhi oleh hal-hal ghoib, dan Indonesia sangat akrab dengan hal itu.

Jika di ingat lagi, waktu berjalan sangat cepat sampai Indonesia sendiri tidak menyadarinya. Sudah hampir satu tahun sejak terakhir kali Japan mengunjunginya. Perang berjalan dengan panas, dan sudah memakan korban sangat banyak.

Concealed ( Countryhumans ) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang