Part twenty-six; Be kind, even if the kindness is not reciprocated.
•••••
Suara tembakan dan tubuh yang jatuh begitu saja, darah menyiprat dan mengenai wajah America yang tertegun, sebelum tubuh itu jatuh tubuhnya dengan segera, tidak memperdulikan rasa sakit yang luar biasa, dia menangkap tubuh yang tertembak itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!!" America berteriak dengan wajah panik, melihat dada sosok di pelukannya berlubang dan mengeluarkan darah membuat dirinya hampir gila.
"Uhuk, ahaha, maaf."
"Kenapa kau meminta maaf?! Tidak, lebih dari itu, kenapa kau tidak beregenerasi?!"
Sosok itu mencoba untuk menarik nafas, rasanya sakit luar biasa, dia tersenyum tipis. "Maafkan..aku.. Guardian."
"Tidak! Tidak ada yang perlu di maafkan, tidak, kumohon. Jangan seperti ini, aku yang harusnya meminta maaf. Kumohon, Malaya!"
Air mata yang mengalir di wajah America, dia memeluk tubuh Malaysia dengan erat, saat tubuh itu mulai retak."Aku, selalu, mengatakan bahwa kau mengkhinatiku, padahal nyatanya akulah yang mengkhianatimu.. Maafkan aku, aku hanya ingin melindungimu."
America menggeleng kuat. "Tidak, tidak! Kau salah! Aku yang melarikan diri, aku yang, kumohon.. aku tidak ingin kehilangan lagi. Kau sudah melindungiku lebih dari cukup!"
"Kau tau, aku punya banyak penyesalan, salah satunya adalah penyesalan karna aku membuangmu." Malaysia tidak bisa menghentikan air matanya yang menetes begitu saja, hatinya sakit, kenangan masa lalunya menguasai. Masa lalu yang selalu dia sesali hingga hari ini.
"Tidak ada yang harus di salahkan, tidak kau, tidak juga aku. Karna itu, kumohon, jangan tinggalkan aku lagi. Aku tidak akan sanggup, kumohon, kumohon Malaya, tidak untuk seseorang yang ku cintai!" America menangis, memelui tubuh Malaysia dengan kuat, tubuhnya yang penuh luka menunjukan betapa menyedihkannya dia saat ini.
Malaysia tersenyum lembut, mencoba untuk sedikit mengabaikan rasa sakit di tubuhnya. "Senang rasanya, selama ini ku kira, aku mencintai sepihak."
America terus menekan dada Malaysia yang terus mengeluarkan darah, karna jantungnya yang tertembak, meski begitu, Malaysia bukan manusia yang pastinya akan langsung mati, America tidak bisa membayangkan betapa mengerikannya rasa sakit yang di derita Malaysia saat ini.
Retakan di tubuh Malaysia mulai semakin banyak, senyum tipis kembali terbit di bibirnya. "Aku mencintaimu, Guardian. Maafkan aku."
America menangis semakin keras, memeluk tubuh Malaysia dengan erat sekali lagi. "Aku—"
"Guardian...." Malaysia memotong ucapan America, bibirnya bergetar menahan rasa sakit yang teramat, di ujung kematian. "Bisakah kau tersenyum untukku? Ini permintaan terakhirku."
"Tidak, jangan mati!"
"Mati untukmu adalah kehormatan bagiku."
Mata America melebar, bibirnya gemetar dan air mata terus berjatuhan, namun dengan sedikit memaksakan diri, dia mengukir senyum di wajahnya.
Malaysia kembali tersenyum. "Terima.. kasih.."
Lalu tubuh itu hancur begitu saja di pelukan America. Semua yang melihat itu terbelalak tidak percaya. Baru saja, satu CountryHuman hancur tidak bersisa.
"Tidak, tidak ini pasti mimpi! Haha, ya ini mimpi.." America menggapai-gapai udara, dia terlihat kehilangan kewarasannya.
"Tidak, tidak, tidak, AHGGHHHHH!!!" Dia berteriak, suaranya terdengar begitu memilukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Concealed ( Countryhumans ) [Hiatus]
Teen FictionIndonesia tau, bahwa perang hanya membawa malapetaka. Membawa anak-anaknya menuju kehancuran. Indonesia tidak ingin hal itu terjadi. Lalu kenapa? Kenapa mereka semua memintanya untuk membantu mereka berperang? Tidakkah mereka memikirkan berapa bany...