The beginning of all things

1.8K 283 87
                                    

Part twelve: Dunia ini berputar pada poros yang sudah di takdirkan. Sedangkan Manusia memiliki poros yang berbeda dengan dunia. Karna hal itu, tidak selamanya Manusia dapat mengerti dunia, dan dunia tidak selamanya memihak Manusia.




••••

- A meeting has meaning, so does a parting. -

••••






Indonesia duduk dengan kaku, di hadapannya personifikasi Negara America sedang menatapnya dengan tatapan angkuh.

"Apa kamu memiliki sesuatu yang ingin di beritahukan padaku, sampai-sampai kamu datang ke tempat sederhana ku ini?"

Indonesia yang pertama kali membuka suara, dia menatap America dengan senyum tipis.

"Bergabung lah dengan ku."

Suara America yang terdengar begitu arrogant membuat Indonesia merasa tidak nyaman. Menarik nafas lelah, Indonesia menggeleng pelan.

"Aku tidak bisa."

America tidak menjawab, dia mendengus pelan.

"Kenapa? Apa kau berfikir beraliansi dengan ku tidak memiliki keuntungan? Aku dapat membuat Negara mu menjadi Negara maju."

Indonesia yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Itu tidak di perlukan America, aku bisa maju dengan cara ku sendiri."

America tertawa, dia menertawakan Indonesia yang begitu percaya diri. Maju, katanya? Bagaimana itu mungkin?

"Kau tau bahwa itu sulit Indo."

"Aku tau, America. Aku sangat mengerti akan hal itu."

America berdecih, menatap Indonesia dengan malas. America membenci Indonesia yang begitu lurus, yang bahkan akan melakukan apapun untuk melindungi rakyat nya.

Dia mendapati bahwa itu adalah hal bodoh.

"Indonesia, aku tau kau tidak bodoh. Mau di lihat dari sisi manapun, rakyat mu tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi rakyat dari sebuah Negara maju. SDA Negara mu sangat melimpah, tapi tidak dengan SDM. Rakyat mu terlalu rakus dan bodoh untuk mengelola SDA yang kau miliki. Sedangkan aku bisa menutup lubang itu dengan keberadaan ku. Indonesia, ku katakan sekali lagi. Bergabung lah dengan ku, akan ku isi kekosongan itu."

America menatap Indonesia yang terdiam, bibirnya membentuk sebuah senyum culas. Menatap Indonesia dengan rendah nya. Namun, hal itu sangat wajar. Mau bagaimana pun juga, America adalah Negara yang memang berkuasa. Sebuah Negara dengan sebutan adidaya.

Indonesia terdiam, dia memejamkan matanya sejenak. Sebelum dia memandang lurus kearah America yang tampak masih begitu penuh kepercayaan diri.

".....maaf America. Aku menolak."

Mata America melebar, amarah mulai terlihat di wajahnya.

"Kenapa?!"

Indonesia menunduk dalam, dia tersenyum kecut.

"Apa yang kamu katakan itu memang benar, America. Rakyat ku belum sepenuhnya memenuhi kualifikasi sebagai rakyat dari sebuah Negara yang maju. Tapi, mereka berusaha. Perlahan tapi pasti mereka berubah. Dan aku, ingin percaya pada mereka."

Sebuah senyuman tulus membentuk di bibirnya. Dengan binar mata yang menunjukan betapa lembut nya Indonesia.

Berbanding balik dengan Indonesia, America di penuhi emosi yang kacau. Melihat betapa Indonesia membela rakyatnya membuat America merasa mual. Dia merasa jijik, tidak bisa di pungkiri dia merasa merinding.

Concealed ( Countryhumans ) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang