04✨

81 27 16
                                    

Maaf, satu kata yang sangat berarti untuk mereka. Namun terkalahkan oleh ego.

***Hyunsuk melirik Yena yang masih saja diam di sampingnya, sembari menatap jalanan diluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Hyunsuk melirik Yena yang masih saja diam di sampingnya, sembari menatap jalanan diluar. Ia menghela nafas pelan, Yena terlihat tidak nyaman berada di dekatnya.

Hyunsuk akan membuat perhitungan dengan Lucas setelah ini, karena memaksanya untuk mengantar Yena. Padahal Yena terlihat menolak usulan Lucas, namun Lucas dan Yuqi terus memaksa Yena. Kini mereka berada di dalam satu mobil dengan suasana sepi dan canggung.

"By the way, gue mau minta maaf soal tadi siang. Gue ngak bermaksud apa-apa," Ucap hyunsuk berusaha untuk mengobrol dengan gadis di sampingnya, jujur saja Hyunsuk sudah sangat tidak tahan dengan suasana canggung yang ia rasakan.

"Gapapa, gue juga pengen minta maaf karena ngedorong lo kasar." Sahut Yena lalu kembali diam menatap pemandangan diluar jendela.

Hyunsuk menghela nafas frustasi, ia memikirkan topik apa yang bisa ia bicarakan dengan Yena agar suasana canggung ini bisa hilang.

Terlalu sibuk berfikir hingga dirinya tidak sadar mobilnya sudah memasuki kawasan apartemen milik Yena.

"Makasih ya udah nganterin gue, maaf ngerepotin lo. Hati-hati dijalan." Belum sempat Hyunsuk membalas ucapan Yena, gadis itu sudah keluar dari mobil Hyunsuk lalu berjalan meninggalkan area lobby tanpa melirik sedikitpun ke belakang.

Hyunsuk mengacak rambutnya kesal lalu membenturkan kepalanya ke stir mobil beberapa kali. Dirinya baru saja kehilangan kesempatan untuk berbicara dan meminta maaf kepada Yena.

"Hyunsuk bego, kelamaan mikir."

•••

Yena menutup apartemen miliknya lalu segera mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin dari dalam kulkas. Ia berusaha menenangkan dirinya.

Ia meletakkan tas miliknya dan menghempaskan dirinya ke atas sofa. Ia menatap langit-langit apartemen miliknya, sembari mengingat kejadian hari ini. Tanpa sadar air matanya kembali turun dengan sendirinya.

"Jangan nangis dong na, lemah banget jadi cewe," gumam Yena sambil terus menatap langit-langit apartemen miliknya.

Yena menarik nafas panjang lalu mengehembuskannya secara perlahan. Lalu menghapus air matanya yang masih mengalir. Ia harus mengontrol dirinya sendiri.

Tangannya meraih tas miliknya lalu berjalan menuju kamar. Menghempaskan tubuhnya pada kasur kesayangannya. Biarkan dirinya beristirahat tanpa membersihkan diri seperti biasanya.

•••

Hyunsuk mendudukkan dirinya di kursi kebanggaannya dengan jas yang ia lempar sembarangan. Lengan bajunya ia naikkan hingga kesiku lalu mulai membaca dokumen-dokumen yang akan ia tandatangani.

Varsha |yensuk|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang