02✨

99 35 18
                                    

Bertemu dengan seseorang di masa lalu, apakah itu hal yang bagus atau tidak?

Bertemu dengan seseorang di masa lalu, apakah itu hal yang bagus atau tidak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Yena melirik pria yang kini duduk di sofa apartemennya dengan tenang. Ia menghela nafas pelan mengatur detak jantungnya yang kini terasa menggila lalu berjalan ke arah sofa sambil membawa 2 mug berisi coklat panas.

Yena meletakkan mug yang ia bawa lalu duduk di sofa sambil menyesap coklat panas yang ia buat.

"Lo masih tau ya kebiasaan kita dulu." Ucap pria itu sambil kembali menyesap coklat panas miliknya.

Yena hanya bisa tersenyum canggung sambil mengalihkan pandangannya agar tak bertatapan dengan mata yang sangat ia rindukan.

"Ekhem, lo apa kabar na?" Tanya pria itu sambil meletakkan mugnya ke atas meja.

"Baik, lo gimana Hyunsuk?" Tanya Yena sambil tersenyum tipis menatap Hyunsuk yang berada di depannya.

Mereka berdua saling menatap dengan tatapan yang seolah menceritakan seberapa besar rasa rindu yang mereka simpan selama ini.

"Ngak baik, gue selalu rindu sama lo. Setiap hari," Jawab Hyunsuk sambil menatap tepat ke arah mata yena.

Yena mengalihkan pandangannya, ia tak ingin goyah hanya karena tatapan yang Hyunsuk berikan saat ini.

Yena memainkan mug miliknya. Setelah mendengar perkataan Hyunsuk, entah kenapa muncul suatu perasaan asing di dalam hatinya. Yena tidak mengerti mengapa ia merasakan ini.

Mungkin karena ia terlalu rindu dengan pria dihadapannya?

Hyunsuk terdiam. Dia sangat merindukan Yena setiap hari. Hyunsuk tersenyum miris menertawakan takdir yang mempertemukannya dengan gadis kuat seperti Yena setelah sekian lama.

"Takdir lucu banget ya, Yen. Kita pertama kali ketemu disaat hujan, dan setelah 7 tahun kita dipertemukan kembali disaat hujan," Ucap Hyunsuk sambil menerawang kembali ke 9 tahun yang lalu.

9 tahun yang lalu

Yena terduduk di bawah sebuah pohon sambil menenggelamkan kepalanya, membiarkan badannya diguyur oleh derasnya hujan. Ia menangis dengan keras berharap rasa sesak di dadanya akan menghilang. Berharap hujan dapat membawa rasa sedihnya pergi.

Tiba-tiba ia tak merasakan hujan yang sedaritadi membasahi tubuhnya. Ia mendongak dengan mata yang sembab sambil sesekali terisak kecil.

"Maaf, gue ngak bermaksud ganggu. Tapi kalau lo hujan-hujanan nanti lo bisa demam," Ucap pemuda di depannya dengan payung berwarna kuning di genggamannya.

"Gue Choi Hyunsuk, mungkin lo bisa cerita sama gue daripada lo nangis hujan-hujanan," Sambung pria yang berjongkok dihadapannya sambil tersenyum ramah.

Cukup lama mereka saling menatap satu sama lain, mereka tenggelam dengan tatapan masing-masing.

"Mungkin lo lagi pengen sendiri, kalau gitu gue pergi dulu ya. Ini payung untuk lo aja, gue bisa lari ke supermarket untuk beli payung lagi," Ucap Hyunsuk sambil menyerahkan payung berwarna kuning ke genggaman Yena.

Varsha |yensuk|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang