Chapter 12 #menuju ending

283 62 17
                                    

    Sepulang latihan, Azof menunggu Haico di depan kelasnya. Ia ingin mengajak Haico main ke padang ilalang sebelum pulang. Satu persatu mahasiswa keluar, dan Kevin, ia terlihat begitu cuek pada Haico. Mungkin karena sudah tahu yang sebenarnya bahwa yang di kampus adalah Haico KW.

Wkwk... Barang kali ah ada KW segala.

   Azof membatin, "tumben, Kevin biasanya kayak orang cemburu gitu kalo gue nyamperin Haico. Kok sekarang cuek banget yaa. Kesambet apaan tu orang bisa ikhlasin Haico ke gue dalam waktu sekerejep,"

  Tak lama, Haico keluar menepuk bahu Azof.

   "Zof!"

“Eh, Co. Aku mau ajakin kamu ke padang ilalang. Yu!” ajak Azof.

“Hah? Hmm.. hmm… yu!” Azof menggamit tangan Haico dan menuju motornya.

Merekapun sampai di padang ilalang. Seperti biasa, Azof mengajak Haico duduk di tengah rerimbunan ilalang.

“Sini yu, duduk!” ujar Azof menggamit tangan Coco dengan lembut.

“Di sini? Kotor dong lesehan di sini!” keluh Haico bergidik. Namun masih tetap berusaha stay cool.

“Loh, biasanya kan kita duduk di sini kamu gak pernah protes?”

“Hmm… oke... mmm... yaudah, yu!” seru Haico terpaksa.

Ya Allah, sampai kapan Hellen terus menyamar? Kenyataannya Azof sudah mulai curiga.

Merekapun duduk berdua. Menikmati suasana sore di rerumputan kering.

   Baru lima belas menit mereka duduk, Haico sudah mengajaknya pergi dari tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Baru lima belas menit mereka duduk, Haico sudah mengajaknya pergi dari tempat itu.

“Zof, udah yu ah! Daripada di sini mending ke taman kota kek ke mana gitu!” ajak Haico.

“Ini baru sebentar loh Co? Tapi yaudah, kita ke taman kota aja boleh,”

   Mereka bangkit dan beranjak meninggalkan padang ilalang menuju taman kota.

Sesampainya di taman kota, Azof melihat tukang es krim, ia langsung membelinya. Seperti biasa, dua buah es krim. Satunya rasa strawberry kesukaan Haico, dan yang satunya rasa vanilla untuknya. Haico menunggu di kursi taman.

   “Nih!” Azof menyodorkan es krim itu pada Haico.

“Kok rasa strawberry sih, Zof? Kenapa gak cokelat?” Haico menatap es krim yang ia pegang.

Azof menatap Haico heran. Ini ke sekian kalinya Haico bersikap aneh, “loh, bukannya kamu suka banget ya sama rasa strawberry, apa-apa strawberry, warna juga suka ping. Kenapa tiba-tiba sekarang kamu protes?”

“Emm… anu... eh, enggak sih. Hehe… Yaudah deh iya, aku makan!” Haico perlahan menjilati es krim. Ada gurat terpaksa di wajahnya saat memakan es krim itu. Azof memakan es krim sambil menatap Haico. Merasakan perubahan pada Haico yang akhir-akhir ini ia amati.

Melodi Abu [ ✔️ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang