Bab 1 Chapter 8

596 63 15
                                    

Bab 1 Chapter 8 : Gusu -6-

.
.
.

Lan Baiqi berdiri di depan Wei Wuxian yang duduk di tempat tidur dengan kain satin merah menutupi kepalanya. Secara samar dapat dilihatnya Lan Baiqi yang berdiri di depannya dengan gugup.

Setelah memutuskan siapa yang akan menjadi pempelai laki-laki, mereka melanjutkan diskusi akan mengeksekusi kapan, diputuskan dua hari kemudian setelah semua persiapan yang dibutuhkan telah disiapkan.

Disinilah mereka, Lan Baiqi entah bagaimana terpilih menjadi pempelai laki-laki. Di kamar yang dihias dengan warna serba merah ini, yang satu duduk dan yang lainnya berdiri saling bertatapan.

"Shixiong, lebih baik kamu keluar dulu."

Suara lembut itu menyadarkan Lan Baiqi yang hanya berdiri terpaku, menggaruk tengkuknya dan mengangguk dengan canggung. Lan Baiqi menghentikan langkahnya dari berbalik arah dan mengucapkan kata satu persatu dengan canggung. "Bukankah seharusnya tidak memanggilku Shixiong saat ini?"

Tanpa menunggu jawaban, Lan Baiqi segera berbalik. Meninggalkan Wei Wuxian yang menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa dibalik kerudung merahnya.

Meskipun ini perintah Jiang Cheng dan Lan Xichen, Wei Wuxian tidak dapat menahan rasa geli ketika dihadapkan pada ekspresi gugup Lan Baiqi.

Karena takut sang pelaku yang entah Hantu atau Iblis ini tidak tertipu, mereka berdua harus memerankan peran dua orang yang benar-benar baru menikah. Setelah mereka berbincang sejenak dengan canggung, Lan Baiqi akan keluar sampai Wei Wuxian 'menghilang'. Tahap selanjutnya mereka akan menunggu.

Wei Wuxian sendiri yang 'diculik' akan memberi sinyal keberadaannya dengan sinyal kembang api setelah lepas dari cengkraman sang pelaku.

Dan tara~ adegan di ataslah yang terjadi.

Mereka meminjam halaman salah satu warga. Meskipun halaman terlihat sepi dalam satu pandangan, selain Wei Wuxian sisanya bersembunyi dalam bayangan.

Meskipun Wei Wuxian sama sekali tidak menurunkan kewaspadaan sejak Lan Baiqi keluar, Wei Wuxian rupanya masih meremehkan kekuatan pihak lain dan benar-benar tidak sadarkan diri tidak lama setelah Lan Baiqi meninggalkan kamar.

.
.
.

Lan Wangji menatap dingin pada ruangan yang kosong. Persis seperti yang diceritakan, pempelai perempuan memang benar-benar menghilang, seperti tidak ada di sana sejak awal.

"Ini sudah berapa lama?" Suara Jiang Cheng yang bertanya tidak jauh dari tempat Lan Wangji berdiri terdengar.

"Ini baru tiga dupa." Jawab Lan Xichen yang tengah berjongkok di bawah jendela.

Jiang Cheng mengangguk, "Hanya bisa menunggu waktu." Desahan lirih keluar dari bibirnya.

"Bagaimanapun kita hanya dapat mengandalkan Wei Gongzhi!" Lan Baiqi berjalan masuk dan masih mengenakan pakaian merah khas pernikahan. Mengabaikan tatapan panas Lan Wangji yang tertuju pada punggungnya, Lan Baiqi menghampiri Lan Xichen yang masih berjongkok di bawah jendela, bahkan hampir membungkuk dan menempelkan hidungnya dilantai. "Menemukan sesuatu?"

Lan Xichen menggeleng dan menatap jendela yang sedikit terbuka. "Bagaimana hasilnya?" Tanyanya bertepatan dirinya berdiri dan berdiri dengan anggun di depan Lan Baiqi.

Lan Baiqi menggeleng, "Ini buruk, kami tidak dapat menemukan jejaknya sama sekali." Lan Baiqi berbalik dan menatap langit malam dari jendela, menghela nafas tidak berdaya dan berkata, "Kita hanya dapat menunggu sinyal dari Wei Gongzhi."

Your Happiness is My Happiness [WangXian] -Hiatus-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang