Bab 1 Chapter 11

551 51 14
                                    

Bab 1 Chapter 11 : Konferensi -1-

.
.
.

Wen Xu, putra sulung Wen Ruohan. Pria tinggi dengan tubuh sedikit kekar dan tampan, berdiri tegap di hadapan Pemimpin Sekte Wen, Wen Ruohan.

Wen Ruohan, pria yang memiliki ketampanan melebihi Putra sulungnya Wen Xu, menatap Wen Xu dari singgasananya di lantai yang lebih tinggi dari lantai yang dipijak Wen Xu.

Wen Ruohan menatap Putranya yang juga menatapnya dengan menopang dagunya disalah satu tangan yang menyangga disalah satu pinggiran singgasananya.

"Xu'er!"

Wen Ruohan memecah keheningan yang melanda sejak kedatangan Wen Xu. Wen Xu alih-alih menjawab, hanya mengangguk, mengakui keberadaannya.

"Semua persiapan hampir selesai, dua hari lagi undangan akan dikirim!"

Mendengar laporan yang memuaskan, Wen Ruohan mengangguk. Netra coklat emas Wen Ruohan menatap Wen Xu dari atas ke bawah lalu sebaliknya. Wen Xu telah lama terbiasa dengan observasi dari netra coklat emas yang tajam dari Wen Ruohan hanya diam.

"Bagaimana menurutmu memiliki Adik baru?" Wen Xu menaikkan satu alis, bingung terhadap topik aneh yang tiba-tiba diangkat Wen Ruohan. "Sepertinya dia Omega, aku yakin kamu akan menyukainya begitu melihatnya."

"... Adik?"

Wen Ruohan menatap geli pada wajah Wen Xu yang biasanya datar kini penuh dengan kebingungan.

"Ya, Adik laki-laki dan seorang Omega. Kamu sebagai Kakak laki-laki dan seorang Alpha, harus melindunginya."

"Furen... Putra ini masih tidak mengerti."

Wen Ruohan diam, menatap Wen Xu yang benar-benar belum menangkap apa yang dibicarakannya.

"Xu'er! Ayah menginginkan Anak itu. Dia Putra dari orang yang Ayah cintai, bukankah seharusnya dia menjadi Anak Ayah dan Adik bungsumu."

Mendengar nada lembut Wen Ruohan, Wen Xu mengangguk mengerti. Sepertinya Wen Xu harus mendapatkan siapapun ini yang diinginkan Ayahnya. Jika Ayahnya berkata Anak itu adalah Putranya, berarti memang Putranya.

Wen Xu menghentikan pikirannya tiba-tiba begitu memikirkan Adik beda Ibunya. "A-Chao?"

"Tentang Chao'er, jangan katakan apapun padanya sampai saatnya tiba!"

Wen Xu mengangguk mengerti, merasa bahwa tidak ada yang harus dilaporkan dan dibicarakan lagi, Wen Xu meminta cuti.

Melihat punggung Wen Xu yang menghilang dari balik pintu, Wen Ruohan mengeluarkan kaca dan menatap bayangannya. Wajah tampannya menarik perhatiannya dan batu rubi menghiasi dahinya yang indah.

"Aku selalu terkesan dengan Putra sulungmu!"

Wen Ruohan masih memperhatikan dengan minat bayangannya dicermin. "Bukankah Xu'er selalu menarik perhatianmu?"

"Ya, aku lebih menyukainya dari pada Putra bungsumu yang tidak berguna itu."

Mendengar hinaan untuk Putranya yang lain, Wen Ruohan tidak bergeming. Wen Ruohan juga sebenarnya setuju secara internal, Putra bungsunya memang tidak berguna. Tapi, meski tidak berguna dan tidak memiliki ketampanannya maupun sedikit ketampanan Wen Xu, Wen Chao tetap putranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your Happiness is My Happiness [WangXian] -Hiatus-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang